Text
EVALUASI BIAYA DAN PROFIL PENGOBATAN, CLINICAL OUTCOMES SERTA KETERSEDIAAN OBAT PASIEN JKN RAWAT JALAN DIABETES MELITUS TIPE 2 DI RSUD BUDHI ASIH TAHUN 2015
ABSTRAKrn(A) YUTIE ALFIA LUPHITA (2012210303)rn(B) EVALUASI BIAYA DAN PROFIL PENGOBATAN, CLINICAL OUTCOMES SERTA KETERSEDIAAN OBAT PASIEN JKN RAWAT JALAN DIABETES MELITUS TIPE 2 DI RSUD BUDHI ASIH TAHUN 2015rn(C) xi+ 106 halaman; 12 tabel; 23 gambar; 10 lampiranrn(D) Kata kunci: JKN, profil pengobatan, biaya pengobatan, ketersediaan obat, DM tipe 2rn(E) Diabetes melitus (DM) merupakan salah satu penyakit kronis dan membutuhkan pengobatan rutin. Pasien DM harus diperhatikan fasilitas kesehatannya oleh pemerintah pada era Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) sehingga penyakit DM dapat dicegah. Penelitian dilakukan dengan metode time series longitudinal retrospective bertujuan untuk mengevaluasi profil dan biaya pengobatan, clinical outcomes serta ketersediaan obat pasien rawat jalan DM tipe 2 di RSUD Budhi Asih tahun 2015. Hasil penelitian menyatakan bahwa jumlah pasien perempuan sebanyak 22 pasien (27%) dan jumlah pasien laki-laki sebanyak 60 pasien (73%). Pasien DM tipe 2 dengan rentang usia antara 65-74 tahun sebanyak 38 pasien (46%). Proporsi kunjungan pasien DM tipe 2 tahun 2015 menurun dari tahun 2014 menjadi 29%. Diagnosa pasien DM tipe 2 dengan kode E.14.9 sebanyak 82 pasien. Profil pengobatan tahun 2015 terjadi penurunan dari tahun 2014 terhadap jumlah obat serta proporsi penggunaan obat DM kombinasi (5%) dan obat DM tunggal (17%). Proporsi penggunaan obat DM dan non DM serta kesesuaian obat berdasarkan FORNAS tahun 2015 stabil dari tahun 2014. Proporsi biaya pengobatan pasien DM tahun 2015 terjadi penurunan (62%) dari tahun 2014. Proporsi kesesuaian tarif RS 7 hari dengan tarif INA-CBGs terjadi penurunan menjadi 48%. Pasien dengan GDP membaik tahun 2015 sebanyak 14 pasien (17%). Pasien dengan HbA1C membaik tahun 2015 sebanyak 3 pasien (3,6%). Jumlah ketersediaan obat DM tahun 2015 mengalami peningkatan dibandingkan pada tahun 2014. Peningkatan jumlah obat terjadi pada obat dengan nama generik. Disimpulkan bahwa terjadi penurunan proporsi biaya dan profil pengobatan tahun 2015 dari tahun 2014 dapat mengurangi pasien mengeluarkan biaya pengobatan yang besar. Dampak dari penurunan proporsi kesesuaian tarif RS dengan tarif INA-CBGs tahun 2015 yaitu RS mengalami kerugian mencapai Rp. 35,385,943,-. Clinical outcomes GDP dan HbA1C belum membaik. Proporsi ketersediaan obat DM tipe 2 tahun 2014 dan tahun 2015 tidak sama karena dengan meningkatnya jumlah pasien persediaan obat pun meningkat.rn(F) Daftar Rujukan: 21 buah (2005-2016)rn(G) Dr. Yusi Anggriani, M.Kes., Apt ; Dra. Nana Khasanah, M.Si, Aptrn(H) 2016
Tidak tersedia versi lain