Art Original
EVALUASI RESEP OBAT BERDASARKAN INDIKATOR PERESEPAN WORLD HEALTH ORGANIZATION (WHO) PADA PASIEN BPJS RAWAT JALAN POLI PENYAKIT DALAM RSPAD GATOT SOEBROTO
Berdasarkan laporan World Health Organization (WHO) lebih dari 50% penggunaan obat tidak rasional terjadi di seluruh dunia. Ketidakrasionalan penggunaan obat tersebut meliputi ketidaktepatan dalam peresepan. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi dan melihat perbedaan pola peresepan obat berdasarkan indikator peresepan WHO pada pasien rawat jalan poli penyakit dalam di RSPAD Gatot Soebroto. Penelitian dilakukan secara cross sectional dan data dikumpulkan retrospektif. Sampel terdiri dari 109 resep manual bulan Mei Agustus 2023 dan 109 resep elektronik bulan September-Desember 2023 secara propotional random sampling. Dilakukan uji t independent untuk melihat perbedaan pola antara resep manual dengan resep elektronik terhadap indikator peresepan WHO. Hasil evaluasi menunjukkan rata-rata jumlah obat per lembar resep adalah 3,05 item pada resep manual dan 2,52 item pada resep elektronik; peresepan obat generik 58,81% pada resep manual dan 67,58% pada resep elektronik; peresepan antibiotik 4,77% pada resep manual dan 1,85% pada resep elektronik; peresepan injeksi 15,25% pada resep manual dan 1,93% pada resep elektronik; serta persentase peresepan sesuai formularium rumah sakit 95,46% pada resep manual dan 96,29% pada resep elektronik. Hasil uji t independent pada rata-rata jumlah obat per lembar resep sebesar 0,031 dan pada persentase obat generik sebesar 0,339. Hasil uji Mann Whitney pada persentase obat antibiotik sebesar 0,686, pada persentase obat injeksi sebesar 0,019 dan pada persentase obat sesuai dengan formularium sebesar 0,564. Dapat disimpulkan bahwa tidak semua parameter sesuai dengan indikator peresepan WHO dan terdapat perbedaan pola peresepan pada persentase obat generik dan persentase obat injeksi.
Tidak tersedia versi lain