Art Original
UJI PENGHAMBATAN ENZIM XANTIN OKSIDASE SECARA IN VITRO EKSTRAK POLIHERBAL
Penyakit asam urat merupakan salah satu penyakit degeneratif yang memiliki dampak serius pada derajat hidup penderitanya. Obat sintetik yang biasa digunakan untuk mengatasinya hiperurisemia adalah allopurinol yaitu dengan menghambat enzim xantin oksidase. Namun adanya efek samping dari obat sintetik tersebut membuat penderita beralih dari obat sintetik ke obat herbal. Oleh karena itu diperlukan adanya alternatif pengobatan yang mempunyai kinerja yang sama atau bahkan lebih baik dari allopurinol. Beberapa tumbuhan diketahui dapat menghambat enzim xantin oksidase antara lain tanaman sidaguri (Sida rhombifolia L.), seledri (Apium graveolens L.), jahe merah (Zingiber officinale Rosc.), dan bawang dayak (Eleutherine palmifolia). Penelitian dilakukan untuk mengetahui aktivitas penghambatan xantin oksidase dari kombinasi ekstrak sidaguri, seledri, jahe merah dan bawang dayak. Uji penghambatan enzim xantin oksidase dilakukan pada ekstrak poliherbal dengan konsentrasi 5, 50 dan 500µg/mL. Kontrol positif yang digunakan adalah allopurinol dengan konsentrasi 5, 10 dan 20 µg/mL. Uji penghambatan enzim dilakukan menggunakan microplate
reader dengan panjang gelombang 550 nm dan diinkubasi selama 25 menit. Pada kombinasi ekstrak poliherbal formula 1 pada konsentrasi 50 µg/mL memiliki nilai hambat paling tinggi yaitu 0,44494 U/L. Pada formula 2 dengan nilai hambat paling tinggi yaitu pada konsentrasi 50 µg/mL dengan nilai hambat -0,24105 U/L. Pada formula 3 nilai hambat tertinggi yaitu pada konsentrasi 5 µg/mL dengan nilai hambat -0,43538 U/L. Selanjutnya pada formula 4 yang memiliki nilai hambat tertinggi yaitu pada konsentrasi 50 µg/mL dengan nilai hambat -0,36848 U/L. Hasil penelitian menunjukan tidak adanya aktivitas antihiperurisemia pada ekstrak tunggal dan poliherbal karena dosis yang diteliti belum mencapai batas limit deteksi aktivitas penghambatan XOD.
Tidak tersedia versi lain