Art Original
PENGARUH METODE EKSTRAKSI TERHADAP KADAR KUERSETIN, POLIFENOL TOTAL, FLAVONOID TOTAL, DAN SAPONIN TOTAL PADA EKSTRAK AIR DAUN MARKISA (Passiflora edulis)
Kadar metabolit sekunder pada tanaman dipengaruhi oleh beberapa faktor salah
satunya adalah metode ekstraksi yang dipengaruhi oleh suhu. Tujuan penelitian
ini adalah mengevaluasi pengaruh metode ekstraksi terhadap parameter
rendemen, kadar flavonoid total, kadar polifenol total, kadar saponin total, dan
kadar kuersetin pada ekstrak air daun markisa. Metode ekstraksi dilakukan
dengan lima metode ekstraksi yang berbeda yaitu maserasi kinetik (TR), digesti
(T40), dekokta (T60), dekokta (T100), dan ultrasonic assisted extraction (UAE).
Hasil rendemen tertinggi, yaitu metode UAE (28,87%). Hasil uji penetapan
kadar flavonoid total tertinggi, yaitu metode T100 (16,38 ± 2,00 mg QE/g. Hasil
uji penetapan kadar polifenol total tertinggi, yaitu T100 (33,66 ± 3,66mg
GAE/g). Hasil uji penetapan kadar saponin total tertinggi, yaitu T60 (60,41 ±
0,23 mg SE/g. Hasil uji penetapan kadar kuersetin tertinggi, yaitu T100 (0,21 %
± 0,01). Hasil penelitian dengan Anova one-way menunjukkan bahwa adanya
pengaruh suhu terhadap kadar flavonoid total, polifenol total, saponin total, dan
kuersetin dengan signifikan nilai p (0,000) < α (0,05). Penelitian ini
menunjukkan adanya pengaruh suhu pada kadar flavonoid total, kadar polifenol
total, kadar saponin total, dan kadar kuersetin dengan metode ekstraksi yang
berbeda sehingga dapat menjadi acuan pemilihan metode sesuai dengan
metabolit sekunder yang dikehendaki.
Tidak tersedia versi lain