Art Original
Uji klinis kapsul ekstrak buah pare (Momordica charantia Linn.) dibandingkan kombinasi obat anti malaria standar (DHP-Primakuin) pada penderita malaria Plasmodium falciparum tanpa komplikasi di Kabupaten Sumba Barat Daya, Nusa Tenggara Timur, Indonesia
Malaria P. falciparum masih menjadi masalah kesehatan di Indonesia. Hasil studi
sebelumnya ekstrak MC mempunyai aktivitas antimalaria. Uji klinis ekstrak MC
tunggal terhadap penderita malaria P. falciparum tanpa komplikasi belum pernah
dilakukan. Penelitian ini bertujuan untuk penemuan dan pengembangan ekstrak
MC sebagai antimalaria pada penderita P. falciparum tanpa komplikasi
menggunakan metode uji acak terkontrol. Penderita malaria P. falciparum tanpa
komplikasi di follow up selama 28 hari dengan pengawasan minum obat selama tiga
hari. Subjek penderita selama follow up dilakukan pemeriksaan fisik, pemeriksaan
parasit (H0, H1, H2, H3, H4, H7, H14, H21, H28) pemeriksaan hematologi,
pemeriksaan kimia darah (H0,H14,H28) dan pemeriksaan sitokin TNFα dan IFNγ
(H0,H1). Sebanyak 36 pasien direkrut pada penelitian ini. Efikasi terapeutik obat
pada hari ke 28 secara ITT dan PP terhadap penurunan parasit aseksual, ekstrak MC
sebesar 83.33%:100% dan 94,44%;100% DHPP. Terdapat perbedaan dalam
penurunan angka parasit aseksual pada H1,H2,H3 antara ekstrak MC dengan
kombinasi DHPP, P1=0,0220,05,
P1=0,658>0,05). Saat uji pre dan post tes DHPP dapat menurunkan IFNγ
(P=0,0160,05) dan ekstrak MC (P=0,879>0,05) tidak ada
perbedaan. Adverse event kedua kelompok sebanding dan hilang pada H14. Efek
samping mual dan muntah pada H7 terjadi pada kedua kelompok dengan alergi
terjadi pada kelompok DHPP. Ekstrak MC bersifat schizontosidal, gametosidal dan
mempunyai efek imunomodulator dalam memperbaiki sitokin TNFα dan IFNγ pada
pengobatan malaria P.falciparum tanpa komplikasi dengan efek samping mual dan
muntah.
Tidak tersedia versi lain