Art Original
ANALISIS KADAR ANDROGRAFOLID PADA EKSTRAK DAN SEDIAAN HERBAL TERSTANDAR HERBA SAMBILOTO (Andrographis paniculata (Burm. f.) Ness) DENGAN METODE KLT-DENSITOMETRI
Permintaan tanaman berkhasiat sebagai obat di Indonesia semakin meningkat
dengan banyaknya testimoni dan pengakuan bahwa produk dari bahan alam
memiliki berbagai macam keunggulan. Tanaman sambiloto memiliki senyawa
utama andrografolid yang didalamnya terdapat sifat antiinflamasi, antioksidan, dan
imunomodulator. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan kadar andrografolid
pada empat sampel yaitu ekstrak kering herba sambiloto, serbuk herba sambiloto,
dan dua sediaan herbal terstandard. Pada penelitian ini digunakan ekstraksi
ultrasonikasi untuk pembuatan ekstrak dan KLT – Densitometri untuk analisis
kadar andrografolid. Berdasarkan pengujian yang dilakukan, kadar andrografolid
yang diperoleh pada sampel A dan B yaitu 3,46% dan 1,46% yang menandakan
tidak memenuhi persyaratan kadar menurut Farmakope Herbal Indonesia yaitu
sebesar 3,8%. Sampel C dan D didapatkan kadar andrografolid yaitu sebesar
8,34% dan 6,72% sehingga nilai tersebut tidak memenuhi persyaratan kadar yang
tertera pada etiket yaitu 10%. Kemudian, metode analisis yang digunakan
divalidasi, didapatkan hasil uji presisi berturut-turut 1,33%, 0,69%, 0,97%, 1,30%,
0,76%, dan 0,78% dimana memenuhi persyaratan yaitu
Tidak tersedia versi lain