Art Original
Analisis Potentially Inappropriate Medication (PIM) Pada Pasien GeriatriRawat Jalan Dengan Kriteria Beers 2019 di RSUD Pasar Minggu Jakarta
Pasien lansia mengalami perubahan fisiologi secara alami yang
menyebabkan kondisi multipatologi, sehingga memerlukan beberapa obat untuk
mengatasi kondisi tersebut. Dengan demikian, diperlukan evaluasi penggunaan
obat untuk mengoptimalisasikan pengobatan pasien geriatri. Kriteria Beers 2019
merupakan kriteria yang umum digunakan untuk identifikasi terjadinya kejadian
Potentially Inappropriate Medication (PIM). Bertujuan untuk mengidentifikasi
PIM pada resep pasien geriatri rawat jalan serta mengetahui hubungan jumlah
obat dan penyakit yang mempengaruhi kejadian PIM menggunakan kriteria Beer's
2019. Penelitian ini merupakan analitik observasional dengan desain deskriptif
cross sectional. Kriteria Beer's 2019 disusun oleh The American Geriatris Society
(AGS) dan mengelompokkan PIM ke dalam lima kategori. Data diambil
retrospektif sebanyak 847 lembar resep memenuhi kriteria inklusi di Poliklinik
Rawat Jalan RSUD Pasar Minggu. Analisis data secara univariate untuk melihat
prevalensi kejadian PIM pada resep pasien geriatri rawat jalan. Analisis bivariate
untuk mengetahui hubungan kejadain PIM dengan jumlah obat dan jenis penyakit
menggunakan uji chi square dan analisi multivariate regresi logistik untuk
mengetahui pengaruh penyakit yang lebih dominan terhadap kejadian PIM.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pasien geriatri lebih banyak
kelompok usia 61-69 tahun atau lansia muda sebesar 44,12%, jenis kelamin laki-
laki dan perempuan masing-masing 50%, berasal dari poli penyakit dalam
(42,7%) dan mendapatkan obat < 5 obat (68,24%). Dari 847 resep untuk pasien
geriatri, 160 resep untuk pasien geriatri mengalami kejadian PIM (18,89%).
Persentase insiden PIM berdasarkan kategori; yaitu, kategori 1 sebesar 29.17%,
kategori 2 sebesar 6.77%, kategori 3 sebesar 44.79%, kategori 4 sebesar 16.67%,
dan kategori 5 sebesar 2.60%. Obat-obatan yang termasuk PIM dalam kategori 1
adalah alprazolam, amitriptyline, diazepam, glimepiride, lorazepam, risperidone,
hyosin, dan triheksipenidil. PIM dalam kategori 2 adalah risperidone, lorazepam,
ibuprofen, pioglitazone, dan natrium diklofenak. Kategori 3 PIM termasuk
furosemide, spironolactone, dan hydrochlorothiazide (HCT), Kategori 4 PIM
termasuk antidepresan-benzodiazepim-antiepilepsi, kortikosteroid-NSAID, RAS-
RAS, Warfarin-NSAID. Kategori 5 PIM termasuk Spirinolakton dan Gabapentin.
Hasil analisis menunjukkan ada hubungan bermakna antara jumlah obat dan
penyakit Gagal Jantung dan CAD dengan kejadian PIM dengan nilai p sebesar
0,000 dan 0,035. DM dan Gagal Jantung merupakan 2 penyakit yang berpengaruh
secara signifikan terhadap kejadian PIM. Dari penelitian ini disimpulkan bahwa
pasien geriatri berisiko menerima resep obat yang tidak tepat.
Tidak tersedia versi lain