Art Original
POLA PERESEPAN OBAT ANTIPSIKOTIK PADA TERAPI SKIZOFRENIA PASIEN BPJS RAWAT JALAN DI RUMAH SAKIT GRHA PERMATA IBU DEPOK PERIODE JANUARI – MARET 2024
Skizofrenia merupakan salah satu gangguan jiwa berat. Prevalensi skizofrenia di Jawa
Barat sekitar 5,0% per 1000 penduduk. Salah satu penanganan skizofrenia adalah
menggunakan pengobatan antipsikotik. Pasien skizofrenia dalam penanganannya
sangatlah penting, dimana pengobatan skizofrenia memerlukan efektivitas terapi obat
yang maksimal dan pertimbangan biaya pengobatan yang digunakan dalam jangka
waktu yang panjang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran pola
peresepan obat antipsikotik pada pasien skizofrenia di rumah sakit grha permata ibu
bulan Januari sampai Maret 2024. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif
kuantitatif dengan pendekatan waktu secara retrospektif. Teknik sampling yang
digunakan adalah random sampling dan didapatkan sampel sebanyak 220 pasien.
Berdasarkan Hasil penelitian menunjukan bahwa profil pasien di rumah sakit grha
permata ibu dominan berjenis kelamin laki-laki (61,82%) dan usia 26-45 tahun
(57,74%). Jenis skizofrenia yang paling banyak yaitu skizofrenia paranoid (94,55%).
Golongan obat antipsikotik yang paling banyak digunakan adalah golongan
antipsikotik atipikal (82,89%) Obat antipiskotik tunggal yang paling banyak
digunakan adalah quetiapin (17,73). Obat antipisotik kombinasi yang paling banyak
digunakan adalah kombinasi quetiapine – aripiprazole (30%). Sehingga dapat
disimpulkan bahwa pola peresepan obat antipsikotik paling banyak menggunakan
terapi obat antipsikotik golongan atipikal sebesar 82,89%.
Tidak tersedia versi lain