Art Original
EVALUASI PENGGUNAAN OBAT PADA PASIEN PENDERITA PENYAKIT JANTUNG KORONER DI RSU KABUPATEN TANGERANG PERIODE TAHUN 2020
Penyakit jantung koroner (PJK) merupakan penyebab utama dari seluruh
mortalitas, di Indonesia yakni sebesar 26,4%. Angka ini empat kali lebih tinggi
dari angka kematian yang disebabkan oleh kanker (6%). Data Riset Kesehatan
Dasar 2018 menunjukkan bahwa Provinsi Banten memiliki prevalensi penyakit
jantung sebesar 1,4%. PJK adalah gangguan fungsi jantung yang disebabkan oleh
otot jantung kekurangan darah karena adanya penyumbatan pada pembuluh darah
koroner akibat kerusakan lapisan dinding pembuluh darah (aterosklerosis).
Adanya keterkaitan PJK dengan faktor risiko dan penyakit penyerta menyebabkan
kompleksnya terapi yang diberikan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
gambaran karakteristik dan mengevaluasi kerasionalan penggunaan obat pada
pasien penderita PJK di Instalasi Rawat Inap RSU Kabupaten Tangerang periode
tahun 2020. Penelitian deskriptif non-eksperimental, desain studi penelitian crosssectional
dengan pengambilan data sekunder berupa rekam medis dilakukan
secara retrospektif, dan pengumpulan sampel dengan total sampling. Hasil
penelitian didapatkan 64 sampel yang sesuai kriteria inklusi dan eksklusi,
kelompok paling banyak jenis kelamin laki-laki 44 pasien (68,75%), rentan usia
46–55 tahun (31,25%), dan diagnosis sekunder hypertensive heart disease (HHD)
29 pasien (45,31%%). Terapi obat paling banyak digunakan adalah golongan
antiplatelet (28,56%), statin (15,58%), penyekat beta (14,81%), diuretik (8,46%),
nitrat (8,58%), angiotensin converting enzyme inhibitor (ACEI) (7,53%),
angiotensin receptor blocker (ARB) (5,72%), dan calcium channel blocker (CCB)
(3,9%). Penggunaan obat sudah rasional, diperoleh persentase rasional (98,83%)
dinyatakan dengan parameter tepat: indikasi (100,00%), obat (98,44%), pasien
(98,44%), dan dosis (98,44%).
Tidak tersedia versi lain