Text
Aktivitas Antidiare Ekstrak Etanol Daun Jinten (Coleus Amboinucus Lour) Pada Mencit Putih Jantan Dengan Metode Transit Intestinal
Diare merupakan suatu kondisi bertambahnya frekuensi defekasi (lebih dari tiga
kali sehari) yang ditandai dengan konsistensi feses lembek bahkan cair, serta dapat
disertai dengan adanya lendir atau berdarah. Tujuan dari penelitian ini yaitu, untuk
mengetahui apakah ekstrak etanol daun jinten memiliki aktivitas sebagai
antidiare. Pada penelitian ini, uji kadar tanin menggunakana metode titrasi
permanganometri, uji antidiare menggunakan metode transit intestinal pada
hewan coba mencit yang dibagi menjadi 6 kelompok perlakuan yaitu kontrol (-)
Na. CMC 1%, kontrol (+) loperamid, kontrol (+) diapet
, serta ekstrak etanol daun
jinten dosis 100 mg/kgBB, 200 mg/kgBB, dan 400 mg/kgBB, kemudian untuk
analisis data menggunakan uji statistik SPSS ANOVA dan Kruskal Wallis. Hasil
dari penelitian ini, didapat kadar tanin daun jinten sebesar 4,04%, lalu hasil uji
statistik SPSS dari data rata – rata rasio menunjukkan terdapat perbedaan
bermakna (P = 0,006) yang artinya sediaan uji ekstrak etanol daun jinten memiliki
aktivitas sebagai antidiare dengan dosis sediaan uji 200 mg/kgBB memiliki
aktivitas sebagai antidiare paling baik (rasio = 0,20), sedangkan data bobot feses
menujukkan bahwa data tidak terdapat perbedaan bermakna (P = 0,358) yang
artinya sediaan uji ekstrak etanol daun jinten tidak memiliki aktivitas sebagai
antidiare. Kesimpulan dari penelitian ini adalah ekstrak etanol daun jinten
mengandung senyawa tanin dengan kadar sebesar 4,04%, ekstrak etanol daun
®
jinten mempunyai aktivitas sebagai antidiare, serta dosis ekstrak etanol daun
jinten 200 mg/kgBB merupakan dosis yang paling baik sebagai antidiare pada
mencit putih jantan.
Tidak tersedia versi lain