Text
Pengaruh Kepatuhan Kegiatan Prolanis Terhadap Tekanan Darah Pasien Hipertensi Di Puskesmas Di Kabupaten Bekasi Tahun 2022
Salah satu Penyakit Tidak Menular yang menjadi masalah kesehatan paling
serius saat ini adalah hipertensi. Berdasarkan hasil Riset Kesehatan Dasar
tahun 2018, hipertensi menempati posisi pertama dengan prevalensi Penyakit
Tidak Menular tertinggi yaitu sebesar 34,1%. Untuk mengendalikan tingginya
angka kejadian hipertensi yang terjadi, pemerintah melalui Badan
Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan mengadakan prolanis. Tujuan
penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh kegiatan prolanis terhadap
tekanan darah di Puskesmas di Kabupaten Bekasi. Metode penelitian ini adalah
deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional. Data diperoleh dari
rekam medik dan data kehadiran pasien. Penelitian ini dilakukan pada 268
pasien prolanis di Puskesmas Cikarang dan Puskesmas Mangunjaya meliputi
110 pasien pria dan 158 pasien wanita. Sebanyak 229 pasien nonprolanis di
Puskesmas Tambelang dan Puskesmas Karangbahagia meliputi 77 pria dan
157 wanita. Jumlah kelompok usia terbanyak (115 prolanis dan 102
nonprolanis) berada pada rentang usia 55-64 tahun. Hasil penelitian antara
pasien prolanis dan nonprolanis menunjukkan bahwa terdapat perbedaan
tekanan darah sistole (prolanis: 145,17 ± 25,01; nonprolanis: 154,13 ± 25,81)
dan diastole (prolanis: 85,37 ± 13,24; nonprolanis: 83,76 ± 10,99). Kegiatan
prolanis sudah berjalan semua di Puskesmas Cikarang dan Puskesmas
Mangunjaya yaitu home visit, Short Message Service Gateway, konsultasi
medis, edukasi kelompok, pelayanan obat, dan pemeriksaan tekanan darah.
Hasil penelitian lain didapatkan dengan uji Chi-square bahwa kegiatan
prolanis ini tidak berpengaruh terhadap tekanan darah sistole maupun tekanan
darah diastole pasien dengan nilai P-Value 0,912 dan 0,373. Dapat disimpukan
bahwa tidak ada pengaruh kepatuhan kegiatan prolanis terhadap tekanan darah
sistole dan diastole
Tidak tersedia versi lain