Text
Faktor Determinan Mortalitas Pasien Covid-19 Di Rsud Koja Periode Mei – Oktober 2020: Analisis Survival
Pandemi COVID-19 berdampak pada kesehatan global dan belum ada obat
spesifik yang terbukti efektif dalam penyembuhan infeksi SARS-CoV-2 hingga
saat ini. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor determinan yang
memengaruhi mortalitas dan menganalisis karakteristik ketahanan hidup pasien
COVID-19 di RSUD Koja. Metode penelitian ini adalah observasional analitik
dengan desain cross sectional. Populasi penelitian yaitu 1080 orang dan sampel
penelitian berjumlah 284 pasien. Teknik sampling menggunakan metode
purposive sampling dengan pendekatan retrospektif dari rekam medik pasien
rawat inap terkonfirmasi COVID-19 periode Mei – Oktober 2020. Faktor
determinan yang mempunyai hubungan bermakna terhadap mortalitas dan derajat
keparahan dianalisis dengan uji chi-Square / Fisher Exact. Variabel kandidat
dianalisis menggunakan Kaplan Meier, Log Rank dan Cox Regression untuk
mengetahui probabilitas ketahanan hidup dan rasio risiko mortalitas pada pasien
COVID-19. Hasil penelitian diperoleh case fatality rate (CFR) dari 284 pasien
COVID-19 adalah 20,4%. Usia rata-rata pasien adalah 49 tahun (IQR 37 – 57).
Komorbid yang banyak dijumpai adalah hipertensi (34%). Diabetes melitus, lama
perawatan dan penggunaan antivirus memiliki keterkaitan bermakna terhadap
mortalitas pasien dan derajat keparahan pasien COVID-19. Rata-rata probabilitas
keberlangsungan hidup pasien COVID-19 diatas 60%. Selain jenis kelamin,
variabel meliputi usia, komorbid, jenis perawatan intensif, dan penggunaan
antivirus memiliki perbedaan signifikan dan mempengaruhi peluang ketahanan
hidup pasien COVID-19. Pasien yang diberikan oseltamivir monoterapi memiliki
tingkat kelangsungan hidup tertinggi sekitar 80% setelah menjalani pengobatan
selama sekitar 38 hari (p = 0,000). Rasio risiko mortalitas pasien COVID-19
dengan komorbiditas diabetes melitus 8.7 kali lebih tinggi dibandingkan tanpa
komorbid ( [95% CI 1,02 – 75.82], p < 0.048 ). Pasien dengan perawatan intensif
memiliki peningkatan rasio risiko mortalitas 11,43 kali dibandingkan perawatan
biasa ( [95% CI 6,34 – 20,62], p < 0.000 ). Simpulan dari penelitian ini adalah
perawatan intensif dan riwayat diabetes melitus berhubungan dengan risiko
kematian.
Tidak tersedia versi lain