Text
Penghambatan Asetilkolinesterase Secara in Vitro Dan Standarisasi Mutu Poliherbal Dan Kombinasi Ekstrak Herba Kelor (Moringa Oleifera Lam.), Meniran (Phyllanthus Niruri L.), Dan Jintan Hitam (Nigella Sativa L.)
Penyakit alzheimer (AD) merupakan gangguan neurodegenerative dan penyebab
demensia paling umum yang biasanya dialami oleh lansia berusia di atas 65 tahun.
Penderita AD awalnya menunjukkan gangguan memori jangka pendek yang sering
kali disertai dengan gejala kecemasan dan depresi. Pada tahap yang lebih parah,
biasaya penderita AD mengalami kekakuan motorik dan penurunan kognitif yang
menonjol. Sampai saat ini, obat yang sering digunakan dalam pengobatan AD
adalah obat penghambat kolinesterase, terutama menghambat asetilkolinesterase
(AChE). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui aktivitas penghambatan
asetilkolinesterase pada kombinasi ekstrak herba kelor (Moringa oleifera Lam.),
meniran (Phyllanthus niruri L.), dan jintan hitam (Nigella sativa L.), sehingga dapat
digunaan untuk pengobatan alzheimer. Uji aktivitas penghambatan
asetilkolinesterase dilakukan dengan menggunakan metode Ellman. Dalam metode
Ellman, thiocholine yang dibentuk oleh konversi enzim dari bentuk tioesternya
mengalami reaksi dengan asam 5,5 - dithiobis-2-nitrobenzoic (DTNB) yang
menghasilkan pembentukan asam 5-thio-2-nitrobenzooic (TNB) yang berwarna
kuning, dan diukur serapannya pada panjang gelombang 415 nm. Penelitian ini
menunjukkan bahwa ekstrak meniran memberikan penghambatan terbaik dengan
nilai IC50 sebesar 139,83 µg/mL, lebih rendah dari poliherbal yang diharapkan
mampu memberikan efek penghambatan yang memiliki nilai IC50 sebesar 262,85
µg/mL.
Tidak tersedia versi lain