Text
Analisa Perbandingan Biaya (Cost) Dan Manfaat (Benefit) Pelaksanaan Pelayanan Home Visit Pasien Hipertensi Prolanis Di Klinik Pratama Dengan Klinik Pratama Yang Tidak Melaksanakan Di Kabupaten Bogor
Untuk mengukur biaya dan manfaat (dalam rupiah) dari suatu intervensi dan
pengaruhnya terhadap hasil perawatan kesehatan digunakan analisis
farmakoekonomi Cost Benefit Analysis (CBA). Hipertensi merupakan penyakit
kardiovaskuler yang memerlukan pengobatan jangka panjang. Data dari BPJS
kesehatan tahun 2019, bahwa pembiayaan untuk penyakit kardiovaskuler sebesar
Rp10,3 triliun dan termasuk peringkat tertinggi dalam biaya kesehatan BPJS.
Edukasi melalui home visit dapat meningkatkan kepatuhan, keterkendalian
tekanan darah dan kualitas hidup pasien hipertensi sehingga dapat menurunkan
biaya re-admisi (kunjungan berulang) dan biaya rujukan ke rumah sakit.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis manfaat (dalam rupiah) dan biaya
pada klinik pratama yang melaksanakan home visit dibandingkan dengan klinik
pratama yang tidak melaksanakan home visit pada pasien hipertensi prolanis.
Penelitian ini menggunakan desain cross sectional. Sampel penelitian diambil
dengan menggunakan teknik purposive sampling Sebanyak 33 responden dari
kelompok yang di home visit dan 33 responden dari kelompok yang tidak di home
visit dan telah memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi digunakan sebagai sampel
dalam penelitian ini. pengukuran kepatuhan pengobatan pasien menggunakan
kuesioner medication adherence report scale (MARS-5), pengukuran kualitas
hidup pasien menggunakan kuesioner European Quality of Life 5 Dimensions
(EQ-5D-5L). Data tekanan darah diperoleh dari rekam medik. Untuk analisis
biaya diperoleh dari SIM Medik Klinik dan Primary Care BPJS Kesehatan. Hasil
penelitian pada pasien yang mendapatkan home visit lebih patuh (66,67%),
tekanan darah lebih terkendali (39,39%), dan kualitas hidup pasien sangat baik
(51,52%). Hasil uji Mann Whitney menunjukkan nilai signifikasi (p>0,05), tidak
ada perbedaan yang signifikan antara pasien yang mendapatkan home visit dan
tidak mendapatkan home visit. Nilai OR pasien home visit memiliki
kecenderungan 2,125 kali untuk patuh dan nilai OR 1,688 kali lebih terkendali
tekanan darah dibanding pasien non home visit. Untuk analisis biaya dan manfaat,
biaya langsung yang dikeluarkan oleh klinik pratama yang melaksanakan home
visit sebesar (Rp38.854.161) dan yang tidak melaksanakan home visit
(Rp38.641.943). Penghematan yang diperoleh dari penurunan re-admisi dan
rujukan sebesar Rp 4.470.346. Perhitungan rasio benefit-cost sebesar 1,36 (hasil
rasio ≥ 1), hal ini menunjukkan bahwa pelaksanaan program home visit di klinik
pratama dapat diterima.
Tidak tersedia versi lain