Text
Isolasi, Identifikasi, Dan Uji Aktivitas Secara in Silico Dan in Vitro Ekstrak Daun Kelor (Moringa Oleifera Lam.) Terhadap Bakteri Methicillin-resistant Staphylococcus Aureus (Mrsa)
Penelitian dilakukan untuk mengetahui potensi senyawa yang aktif terhadap
bakteri MRSA (Methicillin-resistant Staphylococcus aureus) dengan metode
molecular docking dan in vitro. Molecular docking dilakukan dengan
menggunakan Autodock Vina pada program PyRx 9.5. Docking yang dilakukan
merupakan spesifik docking dengan meniru ikatan binding antara protein dengan
kontrol antagonis (Ceftaroline). Senyawa yang diprediksi memiliki potensi
antibakteri MRSA adalah Kaempferol-3-O-rutinoside, Kaempferol-7-O-α-Lrhamnoside,
Kaempferol-3-O-β-D-glucopyranoside (Astragalin), Digiprolactone
(Loliolide), dan Stearidonic acid. Penelitian in vitro merupakan pengujian
aktivitas antibakteri ekstrak daun kelor terhadap MRSA (Methicillin-Resistant
Staphylococcus aureus), KLT bioautografi, isolasi, karakterisasi, dan uji aktivitas
antibakteri isolat. Pengujian aktivitas antibakteri menggunakan metode difusi agar
kertas cakram. Konsentrasi pengujian masing-masing ekstrak adalah 10, 20, 40%,
linezolid 30µg sebagai kontrol positif, sedangkan pelarut masing-masing ekstrak
dan DMSO sebagai kontrol negatif. Ekstrak etanol 96 % dan ekstrak etanol 96 %
(dari maserasi bertingkat) daun kelor merupakan ekstrak teraktif dengan diameter
daya hambat pada konsentrasi 10 % adalah 10 mm. Diameter daya hambat isolat
ekstrak daun kelor dari ekstrak etanol, ekstrak dari maserasi bertingkat yaitu nheksan,
etil asetat dan etanol pada spot 1,2 untuk spot 3 dari ekstrak etil asetat
secara berturut-turut adalah 10,3; 8,7; 7,3; 10,3; 9,2; 8,6; 9,1; 10,1; 8,4 mm. Hasil
identifikasi isolat aktif dari uji KLT bioautografi pada spot 1, 2 dari ekstrak etanol
dan n-heksan dengan analisa
H-NMR adalah senyawa Decanoic acid, Linderic
acid, dan Octanoic acid.
Tidak tersedia versi lain