Text
Formulasi Sediaan Gel Kombinasi Ekstrak Daun Kelor Dan Daun Sirih Merah Sebagai Penghambat Bakteri Penyebab Jerawat (Propionibacterium Acne Dan Staphylococcus Aureus)
Jerawat (Acne vulgaris) merupakan penyakit inflamasi kronik yang terjadi pada unit
pilosebaseus. Infeksi dapat disebabkan oleh Propionilbacterium acne dan Staphylococcus
aureus. Daun kelor diketahui dapat menghambat pertumbuhan jerawat dan mampu membunuh
bakteri Staphylococcus aureus. Daun sirih merah juga memiliki daya antibakteri. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui efektivitas sediaan gel kombinasi kedua ekstrak dalam
menghambat pertumbuhan bakteri penyebab jerawat (Propionilbacterium acne dan
Staphylococcus aureus), melakukan analisa parameter fisik, kimia dan stabilitas sediaan pada
suhu dan waktu penyimpanan, serta uji iritasi akut dermal terhadap kelinci. Masing-masing
ekstrak dilakukan uji aktivitas antibakteri terhadap bakteri uji dengan metode difusi sumuran
dengan konsentrasi 0,3%; 0,6%; 1,25%; 2,5%; 5%; 10%; 20% , kontrol positif (klindamisin)
dan kontrol negatif (akuabidest steril). Selanjutnya dilakukan pengukuran zona hambat dan
penetapan konsentrasi zona hambat minimum dari kedua ekstrak. Kombinasi ekstrak
diformulasi dalam sediaan gel dengan eksipien Carbopol 940, Propilenglikol, Phenoxyetanol,
TEA, CMC, dan Akuadest. Uji aktivitas antibakteri sediaan gel menggunakan metode sumuran
dengan kontrol positif gel mediklin. Evaluasi sediaan gel meliputi parameter fisik, kimia dan
mikrobiologi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sediaan gel kombinasi daun kelor dan daun
sirih merah memiliki aktivitas terhadap bakteri P. acne dan S. aureus pada konsentrasi 2,5%
dan 2,5% termasuk kategori kuat. Formula gel dapat memenuhi parameter fisik dan kimia serta
stabil terhadap suhu 4
C dan waktu penyimpanan selama 12 minggu. Hasil indeks
iritasi primer diperoleh sebesar 0,33 (kategori respon sangat ringan).
Tidak tersedia versi lain