Text
Analisis Efektivitas-biaya Penggunaan Antibiotik Seftriakson Dan Sefotaxim Dalam Pengobatan Pneumonia Pada Pasien Rawat Inap Di Rsud Depati Hamzah Kota Pangkalpinang
Pneumonia merupakan suatu penyakit infeksi yang cukup serius, menjadi salah satu
penyebab utama morbiditas dan mortalitas di banyak negara. Di Indonesia, insiden
dan prevelensi pneumonia tercatat 1,8 persen dan 4,5 persen. Di antara pilihan lini
pertama terapi empiris pneumonia untuk pasien pneumonia komunitas dan
nosokomial yang dirawat inap di rumah sakit adalah antibiotik seftriakson dan
sefotaxim. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas biaya penggunaan
antibotik seftriaxon dan sefotaxim pada pasien rawat inap di RSUD Depati Hamzah
Kota Pangkalpinang. Subjek penelitian ini adalah pasien pneumonia rawat inap
berusia >15 tahun, dari Januari–Desember 2019. Biaya yang dihitung adalah biaya
medis langsung yang meliputi biaya obat, biaya laboratorium, dan biaya kamar serta
biaya total pasien. Efektivitas terapi diukur berdasarkan penurunan nilai leukosit
(5.000-10.000). Analisis statistik dilakukan secara uji non-parametrik chi-square
untuk melihat perbedaan efektivitas antara masing-masing antibiotik dan uji MannWhitney
untuk melihat perbedaan biaya medis langsung dari masing-masing
antibiotik. Rerata biaya medis langsung dan efektivitas terapi menunjukkan tidak
ada perbedaan signifikan, dengan p value masing-masing 0,100 dan 0,619. Namun,
perhitungan secara akuntansi menunjukkan bahwa, dalam pengobatan pneumonia
di RSUD Depati Hamzah Kota Pangkalpinang, adalah seftriakson memiliki
efektivitas-biaya lebih tinggi, dengan nilai ACER Rp36.453, nilai ICER Rp9.965,
dan nilai INB sebesar 10.
Tidak tersedia versi lain