Text
Analisis Efektivitas Biaya Penggunaan Antibiotik Profilaksis Seftriakson Dan Antibiotik Profilaksis Seftriakson Diperpanjang Pada Pasien Bedah Sesar Di Rumah Sakit Budi Kemuliaan Tahun 2018
Antibiotik profilaksis adalah antibiotik yang diberikan pada pasien pre, durante
operasi dan mempunyai peluang besar untuk mendapatkannya atau bila terkena
infeksi dapat menimbulkan dampak buruk bagi pasien. Tindakan operasi pada
bidang Obstetri-Ginekologi secara umum sama dengan operasi di bidang lain.
Angka kejadian operasi bedah sesar di indonesia memiliki tren yang meningkat
baik di rumah sakit pemerintah maupun di rumah sakit swasta. Hasil Riset
Kesehatan Dasar tahun 2018 menunjukkan kelahiran dengan metode operasi sesar
sebesar 17,6 persen dari total 78.736 kelahiran sepanjang tahun 2018, dengan
proporsi tertinggi di DKI Jakarta (31.3). Tujuan penelitian ini untuk mengevaluasi
efektivitas biaya (cost-effective) penggunaan antibiotik profilaksis seftriakson dan
seftrikason diperpanjang pada bedah sesar. Penelitian ini merupakan penelitian
observasional analitik dengan desain potong lintang dengan pengambilan data
secara retrospektif. Parameter efektivitas yang digunakan adalah angka kejadian
infeksi daerah operasi (IDO) dan lama rawat. Adapun biaya yang dianalisis adalah
biaya langsung dari perspektif rumah sakit. Analisis farmakoekonomi dilakukan
untuk membandingkan rasio efektivitas biaya antara penggunaan antibiotik
profilaksis seftriakson dan profilaksis seftriakson diperpanjang. Hasil dari
penelitian didapatkan umur pasien yang paling dominan 20 – 35 tahun sebanyak
75,8%, Pendidikan yang paling dominan yaitu SMA sebanyak 27,8%, gravida
kehamilan yang paling dominan yaitu kehamilan ke 1- 2 sebanyak 54,7%, Para
melahirkan yang paling dominan 1 – 2 sebanyak 51,2%, usia gestasi yang paling
dominan 37 – 41 minggu sebanyak 70%. Data kejadian IDO antibiotik profilaksis
terjadi IDO sebanyak 1,2% dan antibiotik profilaksis diperpanjang sebanyak 0,8%
dengan nilai p=0,742, lama rawat di rumah sakit ˃ 3 hari sebanyak 201 pasien dan
˂ 3 hari sebanyak 605 pasien(41). Nilai p=0,756˃0.05 pada lama rawat ˃ 3 hari
artinya pemberian antibiotik profilaksis dan pemberian antibiotik profilaksis
diperpanjang menunjukan tidak ada perbedaan bermakna terhadap lama rawat
atau tidak ada hubungan antara pemberian antibiotik dengan lama rawat pasien
bedah sesar. Nilai p=0.642˃0.05 pada lama rawat ˂ 3 hari artinya pemberian
antibiotik profilaksis dan pemberian antibiotik profilaksis diperpanjang
menunjukan tidak ada perbedaan bermakna terhadap lama rawat atau tidak ada
hubungan antara pemberian antibiotik dengan lama rawat pada pasien bedah sesar.
Biaya total medis langsung Antibiotik profilaksis dengan rerata Rp 13,092,570
lebih efektif dibanding biaya total medis langsung antibiotik profilaksis
seftrikason diperpanjang dengan rerata Rp 13,105,682. Dengan demikian REB
yang diperoleh adalah antibiotik profilaksis 4.016.982 dan antibiotik diperpanjang
3.863.703
Tidak tersedia versi lain