Text
Analisis Profil Pengobatan, Biaya Medis Langsung Dan Kualitas Hidup Pada Pasien Hemodialisis Di Rumah Sakit Bhakti Kartini Kota Bekasi
Penyakit gagal ginjal kronis (GGK) merupakan salah satu penyakit yang dibiayai
oleh JKN dengan sistem Ina-CBGs (Indonesia case based groups, paket
pembiayaan berdasarkan kasus di Indonesia). Penetapan tarif ini membuat
penyelenggara Unit Hemodialisis (HD) harus melakukan upaya kendali mutukendali
biaya
yang
ketat
agar
tidak
mengalami
kerugian.
Penelitian
ini
dilakukan
untuk
melihat kelayakan profil pengobatan riil dibandingkan dengan standar
Pernefri (Perkumpulan Nefrologi Indonesia) dan konsekuensi biayanya untuk
dibandingkan dengan tarif Ina-CBGs, serta melihat faktor-faktor yang
mempengaruhi kualitas hidup pasien. Jenis penelitian ini adalah penelitian
observasional dengan rancangan potong-lintang (cross sectional). Data profil
pengobatan diambil secara retrospektif dari rekam medis. Data biaya langsung
diambil secara retrospektif dari dokumen biaya pengobatan pasien GGK. Data
kualitas hidup pasien diambil secara prospektif dari wawancara langsung
menggunakan kuesioner EQ-5D tervalidasi dengan analisa regresi linier yang
dilakukan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas hidup
pasien HD. Populasi pasien 114 pasien dengan 92 pasien kriteria inklusi. Hasil
penelitian 92 pasien dengan sosiodemografis diperoleh gambaran jenis kelamin
65,22% laki-laki dan 34,78% Perempuan dengan rentang usia terbanyak 50-59
tahun 42,93%, pekerjaan buruh 38,04% dan status perkawinan terbanyak adalah
kawin 92,33%. Penyakit penyerta terbanyak hipertensi 76,09% dengan obat
antihipertensi oral candesartan (Angiotensin reseptor-blocker-ARB) dan
Amlodipin (calcium chanel-blocker-CCB). Hasil penelitian menunjukkan profil
pengobatan 92 pasien diberikan Eritropoietin 1 kali dalam 2 kali HD. Berdasarkan
Pernefri rerata biaya perkali kunjungan Rp 676.184 lebih kecil secara signifikan
dari standar rumah sakit yaitu Rp 685.000 (p < 0,05, T-test) dan tarif Ina-CBGs
yaitu Rp786.200. Dihasilkan nilai kualitas hidup rata-rata adalah 54,73% (p <
0,05, regresi linier), berarti terdapat perbedaan bermakna antara VAS (visual
analogical scale) dengan sosiodemografi, biofisiologi dan EQ5D dengan
persamaan Y = 82,249 - 5,880*perkawinan - 4,050*mobilitas - 5,270*aktivitas -
5,501*depresi. Dari hasil diatas disimpulkan bahwa terdapat perbedaan biaya
langsung medis, biaya ideal dan tarif INA-CBGs. Terdapat perbedaan profil
pengobatan terkait penggunaan Eritropoietin yang mempengaruhi kualitas hidup
pasien HD dengan nilai cukup.
Tidak tersedia versi lain