Text
Analisis Faktor Risiko, Biaya Dari Perspektif Pasien Dan Kesulitan Ekonomi Pada Pasien Hemodialisis Di Rsup Fatmawati Jakarta
Penyakit ginjal kronik (PGK) adalah kondisi dimana terdapat kerusakan secara
struktural maupun fungsional pada ginjal dan/atau terjadi penurunan Glomerulus
Filtration Rate (GFR) hingga kurang dari 60mL/min/1,73m
yang terjadi selama
lebih dari tiga bulan
2
. Penyakit ginjal kronik merupakan masalah kesehatan global
dengan prevalensi dan insidensi gagal ginjal yang terus meningkat, memiliki
prognosis yang buruk dengan biaya yang tinggi. Salah satu cara untuk mengatasi
masalah pembiayaan yang tinggi ini tentunya dengan melakukan penanganan dini
dan untuk itu,perlu mengidentifikasi faktor risiko dari penyakit tersebut. Tujuan
dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi faktor risiko penyakit ginjal yang
menyebabkan penderita harus menjalani hemodialisis, serta meneliti biaya dari
perspektif pasien dan kesulitan ekonomi yang dialami keluarga pasien. Penelitian
menggunaan metoda case control, data primer diperoleh melalui wawancara
langsung deng pasien dan/atau keluarga pasien. Responden berjumlah 200 pasien
dengan perbandingan kelompok kasus dan kontrol 1:1. Berdasarkan analisis regresi
logistik disimpulkan bahwa faktor yang berkaitan dengan hemodialisis adalah
umur (OR=17,175, p-value=0,006), riwayat penyakit (OR=1248,87, pvalue=0,000),
konsumsi obat/jamu dengan efek cespleng (OR=23,2, pvalue=0,001),
konsumsi air dalam sehari (OR=10,6, p-value=0,004), kebiasaan
minum berisiko (OR=19,1, p-value=0,029), sumber air minum (OR=6,24, pvalue=0,036),
dan
konsumsi
makanan
tinggi
garam
(OR=0,056,
p-value=0,033).
Pasien
dengan
riwayat penyakit seperti diabetes, hipertensi dan kelainan jantung
menunjukkan OR terbesar sebagi faktor utama pencetus hemodialisis di RSUP
Fatmawati. Rata-rata Biaya transportasi yang dibutuhkan dalam satu kali
melaksanakan hemodialisis berkisar antara Rp.12.000 - Rp.178.750, tergantung pada
jenis kendaraan dan jarak tempuh kendaraan. Hanya 54 dari 100 pasien hemodialisis
yang membutuhkan pendamping dengan biaya rata-rata perbulan sebesar
Rp.2.055.556. Biaya kehilangan produktivitas per bulan pada penelitian berkisar
antara Rp.691.964 - Rp.1.942.308, tergantung pada pendapatan pasien. Meskipun
demikian hanya 13% dari pasien yang mengalami kesulitan ekonomi beruuapa
kesulitan membayar tagihan dan kebutuhan sehari-hari. Kesulitan ekonomi lain
seperti meminta bantuan sampai menjual aset dialami oleh 25% pasien, dan hal ini
berhubungan dengan lamanya masa mereka menjalani hemodialisis.
Tidak tersedia versi lain