Text
Pengaruh Konseling Dan Pelayanan Informasi Obat Terhadap Kepatuhan Dan Outcome Terapi Pada Pasien Sciatica Di Rs. Dr. Suyoto
Sciatica merupakan rasa nyeri yang terjadi di sepanjang jalur saraf panggul.
Pasien yang menderita sciatica membutuhkan waktu jangka panjang untuk tercapai
nyeri terkendali. Nyeri sciatica bisa terkendali melalui terapi pengobatan
farmakologis dan non-farmakologis. Dalam hal ini diperlukan asuhan kefamasian,
dimana pengaruh asuhan kefarmasian tersebut akan meningkatkan kepatuhan
dalam penggunaan obat dan kepatuhan tersebut merupakan salah satu faktor dari
keberhasilan terapi pengobatan. Asuhan kefarmasian yang diberikan adalah
pelayanaan informasi obat dan konseling. Outcome terapi didefinisikan adalah
waktu yag dibutuhkan utuk mencapai waktu yang terkendali. Penelitian ini
dilaksanakan selama 4 bulan dengan menggunakan data prospektif, pengumpulan
data primer melalui wawancara terstruktur menggunakan kuesioner MMAS-8, data
sekunder dari rekam medis dan administrasi tahun 2018. Pada 2 minggu pertama,
pasien diberikan kuesioner kepatuhan, kemudian 2 minggu sebelum penelitian berakhir,
pasien diberikan kuesioner kepatuhan kembali. Konseling dan pelayanan informasi
obat diberikan dengan menggunakan metode ceramah dan diskusi, serta informasi
tertulis/booklet dengan durasi kurang lebih 30 menit pada kelompok intervensi.
Sampel data yang digunakan sebanyak 128 pasien sciatica yang menjalani rawat
jalan, terbagi menjadi 64 kelompok intervensi dan 64 kelompok kontrol.
Berdasarkan hasil penelitian ini menunjukkan bahwa usia 60-69 tahun mencapai
37,5%, jenis kelamin perempuan lebih tinggi mencapai 59,4%, status bekerja
mencapai 73,4% dan tingkat pendidikan SD/SMP mencapai 56,3%. Kepatuhan
awal sedang pada kelompok intervensi mencapai 78,1% dan kelompok kontrol
mencapai 90,6%. Sedangkan kepatuhan akhir sedang pada kelompok intervensi
mencapai 78,1% dan kelompok kontrol mencapai 71,8%. Pada nyeri awal sedang
kelompok intervensi mencapai 85,9%, sedangkan kelompok kontrol mencapai
95,3%. Sedangkan nyeri akhir ringan kelompok intervensi mencapai 84,4%,
sedangkan kelompok kontrol mencapai 76,6%. Penggunaan obat analgetik tunggal
mencapai 25,6% lebih banyak dibandingkan dengan penggunaan obat antipiretik,
relaksan otot dan OAINS. Hasil penelitian ini disimpulkan bahwa pemberian
konseling dan pelayanan informasi obat akan dapat meningkatkan kepatuhan dan
mencapai waktu nyeri terkendali lebih cepat
Tidak tersedia versi lain