Text
Faktor-faktor Risiko Dan Struktur Biaya Medis Langsung Pada Pasien Hemodialisis Di Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Cirebon
Penyakit Ginjal Kronis (PGK) merupakan masalah kesehatan dengan insidensi
dan prevalensi gagal ginjal yang semakin meningkat, prognosis yang buruk dan
biaya yang tinggi. Faktor risiko PGK beragam menurut kawasan geografi dan era
terkait gaya hidup termasuk konsumsi makanan dan atau minuman. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui faktor risiko apa saja yang ada pada pasien PGK yang
menjalani hemodialisis di RSUD Kabupaten Cirebon - yaitu RSUD Arjawinangun
dan RSUD Waled - serta biaya medis langsung yang diperlukan pada pelayanan di
rumah sakit untuk dibandingkan dengan biaya klaim BPJS Kesehatan melalui
sistem Indonesian Case-Base Groups (Ina-CBGs). Jenis penelitian ini adalah
penelitian observasional analitik kasus-kontrol. Kelompok kasus sebanyak 93
responden adalah pasien PGK yang melakukan hemodialisis, sementara kelompok
kontrol yang juga sebanyak 93 responden adalah pasien rawat jalan selain pasien
PGK, dengan kriteria inklusi dan eksklusi tertentu. Data primer diperoleh melalui
wawancara menggunakan kuesioner yang dikembangkan oleh Pusat Riset Obat
dan Makanan (PROM), dan data sekunder diperoleh dari berkas rekam medis
pasien dan data keuangan Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIMRS).
Analisis data yang dilakukan adalah analisis univariat, bivariat (2x2 chi-square)
dan multivariat (regresi logistik). Responden penelitian ini mayoritas berjenis
kelamin laki-laki (51,6%), umur rata-rata (minimal-maksimal) 48 (20-75) tahun,
status kawin (86%), pendidikan sekolah dasar atau dibawahnya (49,5%),
pekerjaan membutuhkan fisik (52,7%), pendapatan sama atau di bawah
pendapatan per kapita (57%). Faktor-faktor risiko yang berhubungan secara
bermakna dengan kejadian PGK di RSUD Kabupaten Cirebon adalah pekerjaan
intelektual (OR 0,104; 95% CI = 0,018-0,592); riwayat penyakit hipertensi (OR
46,481; 95% CI = 11,444-188,784); riwayat penyakit diabetes mellitus (OR
25,239; 95% CI = 3,680-116,267); konsumsi air putih 1-4 gelas (OR 46,717; 95%
CI = 7,228-301,926); sering mengkonsumsi minuman yang mengandung kadar
mineral/gula tinggi (OR 3,808; 95% CI = 1,207-12,012) dan sering
mengkonsumsi makanan yang mengandung garam tinggi (OR 10,317; 95% CI =
3,331-31,954). Biaya medis langsung hemodialisis rata-rata Rp. 791.967; 9,9%
lebih kecil dari klaim InaCBG; namun biaya ideal hemodialisis rata-rata Rp.
958.467 masih lebih besar dibandingkan klaim InaCBGs dengan rata-rata
perbedaan Rp. 76.609 (8,7%), juga biaya ideal total pelayanan pasien PGK 6,3%
lebih besar daripada total InaCBG. Kesimpulannya, faktor-faktor risiko PGK yang
ditemukan adalah pekerjaan, riwayat penyakit hipertensi, riwayat penyakit
diabetes mellitus, konsumsi air putih, sering mengkonsumsi minuman yang
mengandung kadar mineral/gula tinggi dan sering mengkonsumsi makanan yang
mengandung garam tinggi, biaya medis langsung nyata (real cost) lebih kecil
daripada ideal cost, sedangkan klaim InaCBGs masih lebih kecil daripada ideal
cost.
Tidak tersedia versi lain