Text
Pola Penggunaan Obat Dan Biaya Medis Langsung Pada Pasien Penyakit Ginjal Kronik Yang Menjalani Hemodialisa Di Rsud Kota Bekasi
Penyakit Ginjal Kronik (PGK) merupakan masalah kesehatan masyarakat di seluruh
dunia dengan peningkatan insidensi, prevalensi serta tingkat morbiditas. PGK ini
memerlukan biaya perawatan yang tinggi. Pasien PGK tahap akhir diindikasikan
untuk memperoleh terapi renal replacement therapy, yaitu dialisis. Dialisis yang
dimaksud baik dialisis peritonial maupun hemodialisis. Pembiayaan penyakit ginjal
kronik merupakan peringkat kedua pembiayaan terbesar dari BPJS kesehatan
setelah penyakit jantung. Tujuan penelitian ini adalah menganalisa pengobatan dan
biaya rata-rata menurut perspektif Rumah Sakit dibandingkan dengan tarif INA
CBGs pada pasien penyakit ginjal kronik yang menjalani hemodialisa rawat jalan di
RSUD Kota Bekasi tahun 2017. Jenis penelitian ini adalah penelitian observasional
dengan pendekatan cross sectional (retrospektif) menggunakan dokumen rekam
medis pasien, data keuangan dan data pengobatan pasien. Analisa biaya yang
membandingkan biaya riil dengan biaya ideal menggunakan uji Wilcoxon. Untuk
pola pengobatan menggunakan statistik deskriptif. Data penelitian adalah data
kuantitatif. Subyek penelitian ini berjumlah 74 pasien yang memenuhi kriteria
inklusi. Hasil penelitian ini menunjukkan ketepatan indikasi (100%), ketepatan obat
(79,55%), ketepatan dosis (96,57%) dan ketepatan pasien (76,65%). Kesesuaian
penggunaan Epotrex (79,73%), sedangkan kesesuaian penggunaan Rinofer (64.68%).
Biaya riil untuk satu kali kunjungan hemodialisa di RSUD Kota Bekasi adalah
sebesar Rp 705.523. Besaran tarif INA CBGs untuk hemodialisa Rumah Sakit
Pemerintah kelas B adalah Rp 879.100. Biaya ideal untuk manajemen terapi anemia
sebesar Rp. 1.056.946. Analisa biaya riil dengan ideal menyatakan perbedaan
bermakna dengan nilai p < 0,05 (p= 0,018). Kesimpulannya bahwa pemberian terapi
dan pemeriksaan laboratorium sesuaikan dengan standar Pedoman KDOQI sehingga
efektivitas pengobatan dapat tercapai. Biaya riil lebih rendah dari pada tarif INA
CBGs. Namun biaya ideal lebih tinggi daripada tarif INA CBGs
Tidak tersedia versi lain