Text
Uji Toksisitas Dan Efek Antioksidan Ekstrak Air Daun Indigo (Indigofera Tinctoria) Secara in Vitro Serta Parameter Mutu
Tanaman Indigo (Indigofera tinctoria) merupakan tanaman yang sering
digunakan menjadi pewarna alami batik secara turun temurun. Indigo
mengandung senyawa flavonoid yang berwarna biru, dapat dijadikan alternatif
pengganti pewarna sintetis yang aman untuk kesehatan dan lingkungan dimana
juga memiliki aktivitas antioksidan sekaligus sebagai indikator kepekatan warna,
untuk memastikan keamanan dan kemanfatannya dilakukan uji toksisitas secara
Brine Shrimp Lethality Test (BSLT). Penelitian ini bertujuan untuk menilai efek
toksisitas dan antioksidan dari ekstrak air daun indigo serta menetapkan parameter
standar mutu ekstrak. Pengujian ini dilakukan dengan metode peredaman radikal
bebas DPPH, BSLT serta parameter mutu spesifik dan non-spesifik. Hasil
penetapan parameter spesifik meliputi; ekstrak air daun indigo bertekstur cair,
berwarna biru, berbau tidak khas, dan tidak berasa; kadar sari larut air dan etanol
menujukkan nilai 4,04% dan 2,46%. Parameter non spesifik meliputi penetapan
susut pengeringan, kadar abu total, kadar abu tidak larut asam, kadar abu larut
dalam air, cemaran mikroba, cemaran logam berat. Hasil menunjukkan 17,05%,
5,455%, 0,12%, 4,94%, total cemaran angka lempeng total menunjukkan nilai
3,14 x 10
3
koloni/gram, sedangkan angka kapang khamir yaitu terlalu sedikit
untuk dihitung,. Cemaran logam cadmium sebesar 3,14 ppm sedangkan Pb tidak
terdeteksi. Nilai IC50 ekstrak air daun indigo yaitu 41,85 ppm dengan aktivitas
antioksidan lemah. Sedangkan nilai LC50 ekstrak air daun indigo 1029,134 ppm,
dengan kategori tidak toksik. Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan
ekstrak air daun indigo bersifat tidak toksik terhadap Artemia salina leach,
mempunyai efek antioksidan kuat, serta memenuhi persyaratan parameter mutu.
Tidak tersedia versi lain