Text
Uji Aktivitas Antioksidan, Penetapan Kadar Fenolik Dan Flavonoid Total, Serta Identifikasi Kandungan Senyawa Kimia Dari Ekstrak Propolis Asal Sumatera.
ropolis banyak dimanfaatkan di Indonesia untuk mencegah banyak penyakit.
Propolis diketahui mengandung metabolit yang memiliki aktivitas antioksidan
dalam melawan radikal bebas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
aktivitas antioksidan menggunakan DPPH dan ABTS, penetapan kadar fenolik
dan flavonoid total, serta mengidentifikasi senyawa kimia menggunakan
LCMS/MS. Penelitian dilakukan dari pengumpulan bahan baku propolis lebah
Geniotrigona thoracica asal Kab Pematang Siantar dan Kab lebong serta lebah
Heterotrigona itama asal Kab Belitung Timur dan Kab Siak, Sumatera lalu di
ekstraksi dengan maserasi kinetik menggunakan pelarut etanol. Setelah
diperoleh ekstrak kental, dilakukan uji antioksidan menggunakan DPPH dan
ABTS, penetapan kadar fenolik, flavonoid total serta identifikasi senyawa
kimia menggunakan LCMS/MS. Hasil uji aktivitas antioksidan menggunakan
DPPH dan ABTS tertinggi dari lebah Geniotrigona thoracica asal Kab
Pematang Siantar dengan nilai berturut-turut IC50 46,01 bpj dan IC50 37,78 bpj.
Hasil penetapan kadar fenolik dan flavonoid total tertinggi dari Kab Pematang
Siantar dengan nilai berturut-turut 37,5 mg GAE/g dan 13,21 mg GAE/g
ekstrak. Ekstrak propolis dengan antioksidan lebih tinggi diperkirakan
mengandung senyawa senyawa 8-deoxgartanin, garcinone D, gasrcinone E,
mangostinol, mangostin, xanthone i, dan β-mangostin yang merupakan
termasuk senyawa flavonoid. Dapat disimpulkan ekstrak propolis asal
Sumatera dapat dikembangkan menjadi obat tradisional.
Tidak tersedia versi lain