Text
Pembuatan Dan Aplikasi Kitosan Dari Limbah Cangkang Udang (Caridea) Sebagai Edible Coating Pada Buah Kelengkeng (Dimocarpus Longan L.)
Cangkang udang memiliki kandungan kitin yang dapat disintesis menjadi
kitosan dan bersifat antimikroba. Penelitian ini bertujuan menerapkan kitosan
dari cangkang udang sebagai edible coating pada buah kelengkeng untuk
memperpanjang umur simpan pascapanen. Kitosan disintesis dari cangkang
udang melalui proses demineralisasi dengan HCl 1M 1:10 (b/v), deproteinasi
dengan NaOH 1N 1:10 (b/v), dekolorisasi dengan NaOCl 1% 1:10 (b/v), dan
deasetilasi dengan NaOH 60% 1:10 (b/v). Karakterisasi kitosan meliputi kadar
abu 0,51%, kadar air 7,12%, rendemen kitin 30,24% dan kitosan 74,83%, uji pH
7,38, viskositas 423,5 cPs dan derajat deasetilasi cangkang udang 46,21%,
serbuk kitin 60,33% dan serbuk kitosan 88,65%, serta uji aktivitas antimikroba
dengan rata-rata DDH 15,63 mm. Edible coating dibuat menggunakan 2 jenis
pelarut: asam asetat 1% dan vitamin C 1%. Formula edible coating
dikarakterisasi melalui uji antimikroba, yaitu kitosan dengan pelarut asam asetat
didapat DDH pada konsentrasi 1%, 2%, 4%, dan 6% berturut-turut adalah
11,02, 13,30, 6, dan 6 mm dan kitosan dengan pelarut vitamin C didapat DDH
pada konsentrasi 1%, 2%, 4%, dan 6% berturut-turut adalah 7,47, 8,38, 6, dan 6
mm. Buah kelengkeng dievalusi setelah perlakuan edible coating kitosan-asam
asetat dengan metode ALT pada hari 1 (3,82 x 10
), setelah
perlakuan (1,52 x 10
3
), hari 3 (2,97 x 10
4
), hari 3 (2,2 x
10
3
) serta metode AKK pada hari 1 (3,3 x 10
2
4
). Kesimpulan dari penelitian ini adalah edible
coating kitosan 2% dengan pelarut asam asetat lebih efektif menahan
pertumbuhan mikroba pada buah kelengkeng dibandingkan dengan pelarut
vitamin C.
Tidak tersedia versi lain