Text
Pengaruh Konsentrasi Gliserin Pada Sediaan Larutan Face Mist Ekstrak Buah Mahkota Dewa (Phaleria Macrocarpa (Scheff.) Boerl) Sebagai Antioksidan
Masyarakat Indonesia sering mengalami tanda penuaan di usia dini yang
ditandai dengan kulit yang terlihat kusam. Salah satu faktor utama penyebab
penuaan dini pada jaringan kulit ialah radikal bebas. Radikal bebas dapat
ditangkal oleh antioksidan. Buah mahkota dewa (Phaleria macrocarpa
(Scheff.) Boerl) mempunyai potensi sebagai antioksidan alami karena
memiliki kandungan senyawa fenolik dan flavonoid. Penelitian ini bertujuan
untuk mengukur nilai IC50 yang terkandung dalam ekstrak buah mahkota
dewa dan memformulasikannya ke dalam sediaan face mist. amin C sebagai
baku pembanding didapatkan hasil 3,68 ± 0,1 μg/ml. Ekstrak buah mahkota
dewa diesktraksi menggunakan metode maserasi dan ekstrak kental yang
dihasilkan dilakukan uji evaluasi kemudian diformulasikan ke dalam tiga
formula dengan variasi konsentrasi gliserin yang berbeda yaitu sebanyak
20% (F1), 25% (F2), 30% (F3) dan dilakukan uji evaluasi. Setelah
diformulasikan dan diuji evaluasi serta stabilitas, didapatkan nilai IC50 pada
minggu ke-0 sebesar F1 = 22,19 ± 0,36 μg/ml; F2 = 22,72 ± 0,91 μg/ml; F3
= 22,92 ± 0,89 μg/ml. Pada minggu ke-1 sebesar F1 = 22,62 ± 0,33 μg/ml;
F2 = 22,88 ± 0,75 μg/ml; F3 = 23,04 ± 0,64 μg/ml. Pada minggu ke-2
sebesar F1 = 22,12 ± 0,37 μg/ml; F2 = 22,12 ± 0,37 μg/ml; F3 = 22,16 ±
0,44 μg/ml. Pada minggu ke-3 sebesar F1 = 22,37 ± 0,73 μg/ml; F2 = 22,42
± 0,31 μg/ml; F3 = 22, 31 ± 0,35 μg/ml. Kesimpulan penelitian ini adalah
ekstrak buah mahkota dewa memenuhi persyaratan mutu, memiliki aktivitas
antioksidan, dapat diformulasikan menjadi sediaan face mist yang
memenuhi parameter fisik dan kimia sediaan.
Tidak tersedia versi lain