Text
TREATMENT PROFILE OF COVID-19 PATIENTS WITH COMORBID HYPERTENSION AND DIABETES MELLITUS IN THE HOSPITAL. Dr. M. HAULUSSY AMBON FOR THE PERIOD OF JANUARY – JUNE 2021
China melaporkan kasus pneumonia misterius di Wuhan, yang dapat
menyebabkan ARDS. Komorbid seperti diabetes memiliki angka risiko kematian
8,3 kali lebih besar dari pasien tanpa komorbid dan hipertensi memiliki risiko 6
kali lebih besar dari pasien tanpa komorbid. per 3 Juli 2020 dari total kasus
COVID-19 yang dilaporkan terjadi di Maluku, 70%nya berasal dari Kota
Ambon. Penelitian deskriptif dengan jenis penelitian observasional dengan
desain studi kohort dan pengambilan data secara retrospektif. Data sekunder
yang digunakan adalah data rekam medik pasien yang telah memenuhi kritertia
inklusi. Data yang didapat akan diolah dengan menggunakan Microsoft Excel
dan dianalisa menggunakan SPSS (Statiscal Package Social Science). Dasar
penerimaan hipotesis didasarkan oleh tingkat signifikasi (nilai p) yang
didapatkan dari Chi-square tes dengan nilai p (p value). Jika p value ≤ 0,05 maka
H0 ditolak, artinya terdapat hubungan antara profil pengobatan dan pengaruh
komorbid terhadap durasi rawat dan hasil pengobatan pasien. Peneliti dari
King’s College London menyatakan bahwa gejala antar kelompok usia dan jenis
kelamin tiap pasien berbeda. Profil pengobatan antidiabetik memiliki p value
0,041, riwayat komorbid memiliki nilai 0,036, antihipertensi (0,00) dan
antikoagulan (0,022) yang diterima pasien memiliki hubungan dengan hasil
pengobatan pasien dilihat dari ini p yang 0,05.Komorbid memiliki hubungan
dengan hasil pengobatan pasien, tetapi tidak memiliki hubungan dengan lama
rawat pasien. Profil pengobatan yang memiliki hubungan dengan hasil
pengobatan adalah antikoagulan dan antihipertensi. Gejala dan komorbid dapat
dipengaruhi oleh usia pasien, jenis kelamin, gaya hidup pasien, imun tubuh dan
metabolisme pasien.
Tidak tersedia versi lain