Text
INTERAKSI OBAT PADA PASIEN PNEUMONIA DI RUANG RAWAT INAP ANAK RUMAH SAKIT UMUM PUSAT PERSAHABATAN PADA TAHUN 2009
Perubahan efek obat akibat interaksi obat dapat berbahaya bagi pasien dengan
meningkatnya toksisitas atau berkurangnya khasiat obat. Interaksi obat adalah
modifikasi efek suatu obat akibat obat lain yang diberikan bersamaan. Pasien
anak adalah pasien yang cukup banyak menerima obat, biasanya berupa
racikan yaitu puyer, artinya terdapat bermacam-macam jenis obat dan
kemungkinan terjadinya interaksi obat sangat besar. Penelitian interaksi obat
di ruang ICU RSUP Persahabatan tahun 2009 menunjukkan 42,68 % pasien
mengalami interaksi obat, untuk itu perlu juga untuk mengetahui ada tidaknya
interaksi obat terutama pada pasien anak. Tujuan penelitian untuk mengetahui
adanya interaksi Farmasetik, Farmakokinetik dan Farmakodinamik
berdasarkan dara rekam medis pasien. Data dicatat kedalam formulir
pengobatan, dianalisi untuk melihat ada tidaknya potensi interaksi obat
dibandingkan dengan pustaka. Penelitian dilakukan dengan desain studi
retrospektif analisis berdasarkan data rekam medis pasien bulan Januari –
Desember 2009. dan analisis statistik menggunakan Independent T Test
untuk melihat perbedaan bermakna antara kelompok yang berinteraksi dan
yang tidak terjadi interaksi. Dari pasien yang diteliti, pasien yang mengalami
interaksi obat yaitu 57 (63,33%) pasien. Interaksi obat yang terjadi yaitu
interaksi farmakokinetik 51,78% dan Farmakodinamik 48,21 % , sedangkan
interaksi farmasetik tidak terjadi. Interaksi obat yang paling banyak terjadi
adalah Dexamethason dengan Salbutamol sebanyak 30 (26,78%). Hasil
analisa statistik diketahui bahwa ada ada perbedaan bermakna antara
kelompok obat yang berinteraksi dengan kelompok obat yang tidak
berinteraksi. Dapat disimpulkan bahwa interaksi obat terjadi di ruang rawat
inap anak dan terdapat hubungan antara banyaknya jumlah obat yang
digunakan dengan interaksi obat yang terjadi.
Tidak tersedia versi lain