Text
FORMULASI DAN UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI DISINFEKTAN BERBAHAN BAKU ECO-ENZYME DARI LIMBAH ORGANIK JAHE MERAH (Zingiber officinale Roscoe), KUNYIT (Curcuma longa L.), TEMULAWAK (Curcuma zanthorrhiza Roxb.) DAN KENCUR (Kaempferia galanga L.)
(A) RACHMA OKTAVIANY PUTRI (2018210213)
(B) FORMULASI DAN UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI DISINFEKTAN
BERBAHAN BAKU ECO-ENZYME DARI LIMBAH ORGANIK JAHE
MERAH (Zingiber officinale Roscoe), KUNYIT (Curcuma longa L.)
TEMULAWAK (Curcuma zanthorrhizaRoxb.) DAN KENCUR (Kaempferia
galanga L.)
(C) xiii + 100 halaman; 24 tabel; 10 gambar; 16 lampiran
(D) Kata kunci : Eco-enzyme, Disinfektan, Limbah organik, Uji Koefisien fenol.
(E) Limbah kulit dan ampas dari jahe merah, kunyit, temulawak dan kencur dapat
diolah menjadi suatu eco-enzyme yang memiliki aktivitas antibakteri sehingga
dapat digunakan sebagai disinfektan. Penelitian ini bertujuan untuk membuat
disinfektan berbahan baku eco-enzyme dari limbah kulit dan ampas jahe merah,
kunyit, temulawak dan kencur serta menetapkan aktivitas antibakterinya
terhadap bakteri Stapyhlococcus aureus dan Salmonella typhi dengan metode
koefisien fenol. Eco-enzyme dibuat dengan cara memfermentasikan limbah
organik, gula dan air selama 3 bulan, lalu dilakukan uji evaluasi yang meliputi
uji organoleptik, pH, kadar asam asetat, kadar fenol total dan koefisien fenol.
Selanjutkan eco-enzyme dibuat menjadi produk disinfektan dan dilakukan uji
evaluasi yang meliputi uji organoleptik, pH, bobot jenis dan koefisien fenol.
Hasil penelitian menujukkan larutan eco-enzyme baik dari formula I maupun
formula II berwarna coklat, beraroma asam, memiliki pH asam (< 4) dan nilai
koefisien fenolnya kurang dari 1. Hasil rata-rata kadar asam asetat pada ecoenzyme formula I sebesar 0,84% dan pada formula II sebesar 0,85%. Hasil ratarata kadar kadar fenol total pada eco-enzyme formula I sebesar 0,0033% dan
pada formula II sebesar 0,0058%. Sedangkan untuk produk disinfektan, baik
dari formula I maupun formula II dihasilkan larutan berwarna coklat, beraroma
lemon, memiliki pH asam, bobot jenisnya kurang lebih seperti air dan nilai
kofisien fenol yang kurang dari 1. Kesimpulan dari penelitian ini yaitu ecoenzyme dari limbah kulit dan ampas jahe merah, kunyit, temulawak dan kencur
kurang efektif jika dibuat menjadi produk disinfektan karena dihasilkan nilai
koefisien fenol yang kurang dari 1.
(F) Daftar Rujukan : 40 buah (2007-2021)
(G) Dr. apt. Novi Yantih, M.Si
(H) 2022
Tidak tersedia versi lain