Text
FORMULASI SEDIAAN GEL ETOSOM EKSTRAK ANGGUR LAUT (Caulerpa racemosa) dan UJI PENETRASI MENGGUNAKAN METODE DIFUSI FRANZ
(A) INTAN PERMATA HATI (2018210041)
(B) FORMULASI SEDIAAN GEL ETOSOM EKSTRAK ANGGUR LAUT
(Caulerpa racemosa) dan UJI PENETRASI MENGGUNAKAN METODE
DIFUSI FRANZ
(C) xiii + 155 halaman; 32 tabel; 17 gambar; 39 lampiran
(D) Kata kunci: Anggur laut, gel, etosom, antioksidan, fenolat, sel difusi franz
(E) Anggur laut (caulerpa racemosa) mengandung senyawa fenolat yang berperan
sebagai antioksidan yang berfungsi untuk mengurangi penuaan pada kulit.
Lipid nanovesikel yang digunakan untuk meningkatkan penetrasi yaitu etosom.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kemampuan daya penetrasi
senyawa fenolat ekstrak anggur laut (Caulerpa racemosa) serta mendapatkan
hasil sediaan etosom ekstrak anggur laut dan sediaan gel etosom ekstrak anggur
laut yang memenuhi karakteristiknya. Pembuatan etosom dilakukan dengan
metode dispersi mekanik, konsentrasi yang dibedakan yaitu ekstrak anggur laut
yang digunakan sebesar 1%(F1), 2%(F2) dan 3%(F3) sementara konsentrasi
etanol sebesar 20%(F1), 30%(F2) dan 40%(F3). Etosom yang telah dibuat lalu
dikarakterisasi dan didapatkan formula terbaik, formula terbaik ditunjukkan
pada formula 1 yang dimana memiliki hasil ukuran partikel 464,4nm; indeks
polidispersitas 0,484; potensial zeta -48,4; efisiensi penjerapan 98,69% dan
membentuk vesikel yang sferis. Selanjutnya etosom formula terbaik
diformulasi menjadi sediaan gel dan dilakukan uji stabilitas dengan metode
Cycling test mendapatkan hasil stabil secara fisiko kimia.. Gel etosom dan gel
non etosom ekstrak anggur laut diuji penetrasi menggunakan sel difusi franz
dengan membran sintesis S-Pak Cellulose-based. Daya terpenetrasi selama 60
menit tanpa etosom berturut-turut adalah (0,8151µg/cm²; 0,8874µg/cm²;
0,9614µg/cm²; 1,0056 µg/cm²; 0,7488µg/cm²; 1,1299µg/cm²) dan
menggunakan etosom berturut-turut (1,1989µg/cm²; 2,4316µg/cm²;
3,4784µg/cm²; 7,2368µg/cm²; 10,6276µg/cm²; 14,8909 µg/cm²). Berdasarkan
hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa gel etosom dan gel non etosom
memiliki sediaan yang stabil secara fisiko kimia dan gel etosom memiliki
kemampuan daya penetrasi yang lebih baik dibandingkan gel non etosom.
(F) Daftar Rujukan: 44 buah (1994-2020)
(G) Prof. Dr. apt. Effionora Anwar, M.S
(H) 2022
Tidak tersedia versi lain