Text
UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN KUNYIT (Curcuma longa Linn.) DAN TEMULAWAK (Curcuma xanthorrhiza Roxb.) DENGAN PERBEDAAN METODE PENGERINGAN DAN DUA SEDIAAN JAMU TRADISIONALNYA
(A) FADHILAH NANDA SUPRIADI (2018210077)
(B) UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN KUNYIT (Curcuma longa) DAN
TEMULAWAK (Curcuma xanthorrhiza) DENGAN PERBEDAAN METODE
PENGERINGAN SERTA DUA SEDIAAN JAMU TRADISIONALNYA
(C) xv + 79 halaman; 29 tabel; 18 gambar; 17 lampiran
(D) Kata kunci : Kunyit (Curcuma longa), Temulawak (Curcuma xanthorrhiza),
Pengeringan, Antioksidan, Minuman kesehatan, Serbuk instan
(E) Pengeringan merupakan tahapan terpenting dalam menjaga kestabilan senyawa
pada simplisia. Rimpang kunyit (Curcuma longa) dan temulawak (Curcuma
xanthorrhiza) merupakan tanaman obat yang telah banyak dimanfaatkan
sebagai jamu tradisional untuk menjaga kesehatan masyarakat Indonesia.
Kunyit dan temulawak memiliki kandungan kurkumin yang memiliki banyak
khasiat, salah satunya sebagai sumber antioksidan. Penelitian ini bertujuan
untuk mengetahui pengaruh metode pengeringan terhadap aktivitas antioksidan
pada kunyit dan temulawak. Metode pengeringan yang digunakan yaitu sinar
matahari langsung, dikering anginkan, dan oven 40OC. Rimpang kunyit dan
temulawak yang memiliki aktivitas antioksidan tertinggi dibuat minuman
kesehatan dan serbuk instan, lalu dilakukan uji aktivitas antioksidan, kadar
kurkumin, dan ditetapkan parameter mutu produk berdasarkan standar P-IRT.
Hasil uji membuktikan bahan segar memiliki aktivitas antioksidan tertinggi
dengan nilai IC50 kunyit (137,72 µg/mL) dan IC50 temulawak (188,46 µg/mL).
Uji aktivitas antioksidan kunyit dengan berbagai metode pengeringan secara
diangin-anginkan dalam suhu ruang, dibawah sinar matahari langsung, dan
oven 40OC memberikan hasil IC50 (154,91 µg/mL; 145,75 µg/mL; 149,52
µg/mL). Sedangkan uji aktivitas antioksidan temulawak dengan berbagai
metode pengeringan secara diangin-anginkan dalam suhu ruang, dibawah sinar
matahari langsung, dan oven 40OC memberikan hasil IC50 (206,48 µg/mL;
198,96 µg/mL; 193,41 µg/mL). Dapat disimpulkan bahwa bahan segar
memiliki aktivitas antioksidan tertinggi dan berbagai metode pengeringan
terbukti dapat mempengaruhi aktivitas antioksidan pada kunyit dan temulawak
dengan menurunkan nilai IC50.
(F) Daftar Rujukan : 42 buah (2004-2021).
(G) apt. Dra. Wiwi Winarti, M.Si. ; apt. Diah Kartika Pratami, M.Farm.
(H) 2022
Tidak tersedia versi lain