CD-ROM
KARYA TULIS ILMIAH : GAMBARAN PEMAKAIAN OBAT HIPERTENSI ORAL PADA PASIEN BPJS DI RAWAT JALAN RUMAH SAKIT UMUM ANDHIKA
Hipertensi disebut sebagai the silent killer karena sering tanpa keluhan, sehingga penderita
tidak mengetahui dirinya menderita hipertensi dan baru diketahui setelah terjadi
komplikasi. Kerusakan organ target akibat komplikasi hipertensi akan tergantung kepada
besarnya peningkatan tekanan darah dan lamanya kondisi tekanan darah yang tidak
terdiagnosis dan tidak diobati. Menurut data Sample Registration System (SRS) Indonesia
tahun 2014, Hipertensi dengan komplikasi (5,3%) merupakan penyebab kematian nomor
5 (lima) pada semua umur. Adapun tujuan penelitian ini untuk mengetahui gambaran
pemakaian obat hipertensi oral dan jumlah penjualan obat hipertensi oral pada pasien
BPJS di Rawat Jalan Rumah Sakit Umum Andhika. Penelitian ini menggunakan metode
deskriptif observasional retrospektif yaitu dengan mengambil data penelitian tentang
Pemakaian Obat Hipertensi Oral data lampau. Berdasarkan hasil penelitian yang
dilakukan oleh peneliti dapat disimpulkan bahwa pasien peserta BPJS penderita hipertensi
yang berobat di rawat jalan Rumah Sakit Umum Andhika penggunaan tertinggi terapi lini
pertama golongan Calcium Chanel Blocker yaitu Amlodipine 10mg dengan presentase
sebesar 29% dan jumlah obat 6924 tablet dan penggunaan terendah adalah golongan
diuretika yaitu Spironolactone 100mg dengan presentase 0%. Penggunaan Amlodipine
yang paling banyak dikarenakan obat ini memiliki sifat – sifat farmakodinamik dan
farmakokinetik yang menguntungkan, sifat – sifat tersebut seperti bioavailabilitas tinggi,
waktu paruh panjang yaitu 35-48 jam dan durasi yang lebih lama yang memungkinkan
penderita hipertensi untuk minum sekali sehari.
Kata Kunci: Hipertensi, BPJS, Rumah Sakit, Obat Hipertensi Oral, Calcium Chanel
Blocker.
Tidak tersedia versi lain