Text
EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIK PADA PASIEN RAWAT INAP DI BANGSAL PENYAKIT DALAM RSUP PERSAHABATAN PERIODE JANUARI - DESEMBER 2017
(A) NATAZA ZAMHARIRA LAUSEPA
(B) EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIK PADA PASIEN RAWAT INAP
DI BANGSAL PENYAKIT DALAM RSUP PERSAHABATAN PERIODE
JANUARI – DESEMBER 2017
(C) xiii + 148 halaman; 12 tabel; 1 gambar; 8 lampiran
(D) Kata kunci : Antibiotik, Gyssens, ATC/DDD, kualitatif, kuantitatif.
Kekebalan kuman terhadap antibiotik merupakan dampak negatif dari
pemakaian antibiotik yang tidak rasional. Selain resistensi antibiotik, dampak
dari pemakaian antibiotik yang tidak tepat dapat juga meningkatkan
toksisitas/efek samping antibiotik yang digunakan sehingga perawatan
penderita jadi lebih lama, biaya pengobatannya makin tinggi, serta terjadinya
peningkatan angka mortalitas. Penelitian ini merupakan penelitian
observasional secara retrospektif dan dilakukan menggunakan desain studi
potong lintang untuk mengevaluasi penggunaan antibiotik baik secara kualitas
maupun kuantitas. Penilaian kualitas menggunakan metode gyssens sedangkan
kuantitas menggunakan metode ATC/DDD. Pengumpulan data dilakukan
melalui penelusuran rekam medis pasien rawat inap di bangsal penyakit dalam
RSUP Persahabatan periode Januari – Desember 2017. Selama pengumpulan
data yang diperoleh secara acak, didapatkan total 100 pasien dengan 50%
pasien yang dirawat berjenis kelamin perempuan. Usia rata-rata pasien yang
dirawat sepanjang tahun 2017 berada di kelompok umur 46-55 tahun.
Diagnosis pasien terbanyak adalah pneumonia yang diderita 38 dari 100 orang
pasien. Sebanyak 161 jenis antibiotik telah diresepkan, dengan rincian 154
antibiotik empiris, 5 antibiotik profilaksis, dan 2 antibiotik definitif. Secara
keseluruhan, jenis antibiotik terbanyak yang diresepkan adalah Seftriakson
(31.68%). Secara kualitas, didapatkan hanya 41.38% pasien yang menjalani
pengobatan antibiotik rasional sehingga dapat disimpulkan bahwa penggunaan
antibiotik pada pasien di bangsal penyakit dalam RSUP Persahabatan dalam
periode Januari – Desember 2017 dinilai belum rasional. Sedangkan dari segi
kuantitas, jumlah antibiotik terbesar yang digunakan selama tahun 2017 adalah
Seftriakson (28.93 DDD/100-Patient Days) dan Sefotaksim (11.07 DDD/100-
Patient Days).
(E) Jumlah rujukan: 45 buku (2005 – 2020)
(F) apt. Hesty Utami R., M.Clin Pharm, Ph.D
apt. Atika Vitasari, M.Farm Klin
(G) 2020
Tidak tersedia versi lain