Text
PENETAPAN PROFIL DISOLUSI TERHADAP FORMULASI KAPSUL EKSTRAK DAN NANOPARTIKEL ESKTRAK RUMPUT LAUT COKLAT (Sargassum polycystum) DENGAN L-HPC LH11 SEBAGAI PENGHANCUR
(A) ALMY KHARISMA DIYANTI (2017210018)
(B) PENETAPAN PROFIL DISOLUSI TERHADAP FORMULASI KAPSUL
EKSTRAK DAN NANOPARTIKEL ESKTRAK RUMPUT LAUT COKLAT
(Sargassum polycystum) DENGAN L-HPC LH11 SEBAGAI PENGHANCUR
xiv + 126 halaman; 30 tabel; 9 gambar; 28 lampiran
(C) Kata kunci : Rumput Laut Coklat, Fukosantin, Nanopartikel, Kapsul, L-HPC
LH-11
(D)Rumput laut coklat mengandung pigmen karotenoid khususnya fukosantin.
Fukosantin memiliki aktivitas sebagai antikolesterol dengan dosis
400mg/kgBB. Fukosantin dalam ekstrak rumput laut coklat memiliki
bioavailibilitas yang rendah, sifat tidak stabil terhadap cahaya, lingkungan
asam, dan suhu tinggi sehingga dibuat dalam bentuk nanopartikel untuk
meningkatkan stabilitas, kelarutan, dan bioavaibilitasnya. Nanopartikel dibuat
menggunakan metode gelasi ionik menggunakan kitosan dan natrium
tripolifosfat sebagai agen crosslinker. Penggunaan L-HPC dapat meningkatkan
disolusi obat dengan cara membentuk sistem dispersi dengan obat yang tidak
larut air. Penelitian ini bertujuan untuk memformulasikan ekstrak rumput laut
coklat dan nanopartikel ekstrak rumput laut coklat menjadi sediaan kapsul
dengan menggunakan metode granulasi basah dan melihat pengaruh L-HPC
LH-11 sebagai penghancur terhadap mutu fisik dan profil disolusi sediaan
kapsul. Evaluasi mutu fisik sediaan kapsul terdiri dari keseragaman bobot,
waktu hancur, dan uji disolusi. Evaluasi keseragaman bobot menunjukan bahwa
kedua formula memiliki bobot yang seragam. Hasil evaluasi waktu hancur
kapsul ekstrak dan nanopartikel ekstrak rumput laut coklat yaitu selama 2 menit
36 detik, dan 7 menit 19 detik. Kemudian dilakukan uji disolusi menggunakan
dapar fosfat sebagai media disolusi. % terdisolusi pada waktu ke-120 pada
formula I dan II adalah 82,75% dan 94,84% dimana formula II lebih besar
dibandingkan dengan formula I uji statistik menggunakan independent t-test
didapatkan hasil nilai Sig. (2-tailed) < 0,005 disimpulkan bahwa terdapat
perbedaan yang bermakna pada profil disolusi formula I dan formula II.
(E) Daftar Rujukan : 47 rujukan (2005-2020)
(F) Dr. apt. Kartiningsih, M.Si
(G) 2021
Tidak tersedia versi lain