Text
UJI TERATOGENITAS POLIHERBAL X UNTUK ANTIDIABETES PADA MENCIT PUTIH (Mus musculus) SECARA MAKROSKOPIK DAN MIKROSKOPIK
Sediaan Poliherbal X dengan komposisi daun Yakon (Smallanthus
sonchifolius); daun salam (Syzygium polyantum); daun stevia (Stevia
rebaudiana); dan daun teh (Camellia sinensis) terbukti secara in vivo memiliki
nilai LD50 sebesar >5000 mg/kgBB. Adanya potensi toksisitas dari kandungan
kimia yang berasal dari poliherbal X berdasarkan penelitian yang sudah
dilakukan maka diperlukan uji tahap selanjutnya yaitu uji teratogenik untuk
mengetahui keamanannya bagi wanita hamil terutama akan perkembangan
janin yang dikandung. Uji teratogenik dilakukan untuk melihat abnormalitas
fetus yang terjadi karena pemberian poliherbal X selama masa perkembangan
embrio atau organogenesis, meliputi abnormalitas bagian tubuh luar, jaringan
lunak serta kerangka fetus. Pengujian ini dilakukan secara in vivo pada hewan
percobaan. Poliherbal X yang disuspensikan dengan NaCMC 0,1% diberikan
pada mencit dewasa betina hamil pada dosis 100 mg/kgBB, 200 mg/kgBB, dan
400 mg/kgBB selama fase organogenesis secara peroral pada hari ke-6 sampai
hari ke-15 kehamilan, kemudian mencit dibedah pada hari ke-17 kehamilan.
Berdasarkan hasil yang diperoleh terjadi peningkatan keterlambatan osifikasi
tulang fetus seiring penambahan dosis. Semua dosis yang digunakan tidak
berpengaruh pada fisik fetus dan tidak menyebabkan kelainan pada jaringan
lunak dan kerangka fetus.
Tidak tersedia versi lain