Text
PROFIL PENGGUNAAN OBAT DAN HASIL PENGOBATAN PASIEN COVID-19 KOMORBID HIPERTENSI DAN DIABETES MELITUS DI RUMAH SAKIT UNIVERSITAS INDONESIA PERIODE AGUSTUS 2020 – APRIL 2021
Kasus COVID-19 yang pertama kali ditemukan di China pada akhir Desember
2019 menyebar ke berbagai provinsi di seluruh Indonesia. Hipertensi dan diabetes
melitus merupakan dua prevalensi tertinggi yang menyertai COVID-19. Tujuan
penelitian ini adalah untuk mengetahui profil penggunaan obat dan hasil
pengobatan pasien COVID-19 komorbid hipertensi dan diabetes melitus di
Rumah Sakit Universitas Indonesia. Penelitian ini merupakan penelitian kohort
retrospektif. Populasi adalah pasien COVID-19 komorbid hipertensi dan diabetes
melitus sejumlah 224 pasien. Sampel sebanyak 133 diambil secara total sampling.
Data berasal dari rekam medis pasien dan diolah serta dianalisa menggunakan
SPSS versi 22. Hasil penelitian menyatakan usia lansia 101(75,9%) dengan jenis
kelamin laki-laki 77(57,9%), komorbid hipertensi 73 (54,9%), riwayat komorbid
terkontrol 86(64,7%) dengan derajat COVID-19 sedang 99(74,4%), gejala paling
banyak batuk 110(82,7%) diikuti demam 101(75,9%) dan mual 52(39,1%).
Agustus – Desember 2020, obat yang paling banyak digunakan oseltamivir
26(55,3%), azitromisin 22(46,8%), heparin 25(53,2%), kombinasi vitamin C, D,
Zink 14(29,8), antihipertensi amlodipin 18(46,2%) dan antidiabetes metformin
6(35,3%). Lama rawat rata –rata 12,77 hari dengan hasil klinis membaik pulang
dengan hasil PCR positif. Januari – April 2021, obat yang paling banyak
digunakan avigan 46(53,5%), levofloksasin 35(40,7%), heparin 58(67,4),
deksametason 48(55,8%), kombinasi vitamin C D dan zink 30(34,9%),
antihipertensi amlodipin 23(31,1%) dan antidiabetes insulin 13(30,2%). Lama
rawat rata –rata 11,06 hari dengan hasil klinis membaik pulang dengan hasil PCR
positif. Berdasarkan uji chi-square terdapat hubungan bermakna antara derajat
COVID-19 dengan lama rawat dan hasil pengobatan (p-value 0,000). Hasil
penelitian yang diperoleh dapat disimpulkan bahwa derajat COVID-19 yang lebih
tinggi ada kecenderungan lebih lama dirawat dan hasil pengobatan yang lebih
buruk.
Tidak tersedia versi lain