Text
PERBANDINGAN KARAKTERISTIK EKSTRAK, ANALISIS LC-MS DAN TOKSISITAS DARI DAUN TEMBAKAU (Nicotiana tabacum L.) ANTARA METODE SOXHLETASI DAN GREEN EXTRACTION SUPERCRITICAL CO2
Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan karakteristik ekstrak, analisa
LCMS dan toksisitas dari daun tembakau (Nicotiana tabacum L.) antara
metode soxhletasi dan green extraction supercritical CO2. Daun tembakau
(Nicotiana tabacum L.) di ekstraksi dengan etanol 95% dan SCCO2, hasil
kedua ekstrak di lakukan uji kandungan metabolit sekunder, toksisitas dengan
metode BSLT, uji profil kromatografi dan analisa LCMS. Hasil uji dari profil
KLT dengan menggunakan fase gerak : metanol : etanol (1:1) UV 254 dari
BP nikotin menunjukkan nilai Rf 0,6117; dengan menggunakan ekstrak dari
SCCO2 Rf 0,4941; 0,8235; dengan menggunakan ekstrak dari Soxhletasi Rf
0,8588. Menggunakan UV 366 didapatkan BP dengan nilai Rf 0,6705;
dengan menggunakan ekstrak dari SCCO2 Rf 0,7647 dengan menggunakan
ekstrak dari Soxhletasi Rf 0,8235. Fase gerak : metanol : etanol (2:1) UV 254
dari BP nikotin menunjukkan nilai Rf 0,7294; dengan menggunakan ekstrak
dari supercritical CO2 Rf 0,5176; 0,8470; dengan menggunakan ekstrak dari
Soxhletasi Rf 0,9176. Menggunakan UV 366 didapatkan BP dengan nilai Rf
0,7176; dengan menggunakan ekstrak dari SCCO2 Rf 0,7882 dengan
menggunakan ekstrak dari Soxhletasi Rf 0,9294. Berdasarkan hasil diatas,
dapat disimpulkan profil karakteristik KLT SCCO2 lebih dominan, uji
toksisitas BSLT metode soxhletasi dan SCCO2 nilai LC50 87,096 bpj dan
45,434 bpj. Hasil uji LC-MS dengan menggunakan metode soxhletasi dan
SCCO2
mengandung
senyawa
7-Hidroksi-5-metoksikumarin,
Deoxyadenosine, Kaempferol-3-O-rutinoside, Quersetin, Kandidat massa
C10H14N2, dan 5-Hidroksitriptamin, Asam Arakhidonat, Darutigenol, Nikotin,
Kandidat massa C17H26N20. Perbedaan metode ekstraksi dapat mempengaruhi
kandungan metabolit sekunder yang terekstrak.
Tidak tersedia versi lain