Text
PENGEMBANGAN NANOPARTIKEL EKSTRAK KERING RIMPANG TEMULAWAK (Curcuma xanthorrhiza Roxb., orth. var.) DENGAN OPTIMASI PENAMBAHAN PVP DAN KECEPATAN PENGADUKAN SERTA UJI DISOLUSI FORMULA OPTIMUM
Nanopartikel ekstrak rimpang temulawak sudah mulai banyak dikembangkan
untuk memperbaiki bioavailabilitasnya. Pada penelitian sebelumnya dilakukan
formulasi nanopartikel ekstrak kering rimpang temulawak dengan metode
gelasi ionik. Namun, jika dilihat dari hasil karakterisasinya masih ditemukan
hasil yang kurang baik sehingga perlu dilakukan pengembangan dengan
penambahan PVP sebagai bahan penstabil serta mengatur kecepatan
pengadukan dan dilakukan uji disolusi untuk melihat pelepasan dari
kurkuminoid. Serbuk rimpang temulawak diekstraksi menggunakan pelarut
etanol 96% metode maserasi kinetik, ekstrak dikeringkan menggunakan alat
spray dryer. Formulasi nanopartikel ekstrak kering dengan metode gelasi ionik
menggunakan rancangan factorial 22 dengan 2 faktor, PVP (1%-2%) dan
kecepatan pengadukan (300 rpm-400 rpm). Nanosuspensi dikarakterisasi
meliputi morfologi, ukuran partikel, PDI, zeta potensial, efisiensi penjerapan
dan dianalisis formula optimum menggunakan software Minitab 19.
Nanosuspensi formula optimum dikeringkan menggunakan pengering semprot
dan dilakukan uji disolusi dalam media dapar fosfat pH 6,8 selama 180 menit.
Hasil analisis didapatkan formula optimum pada konsentrasi PVP 2% dan
kecepatan pengadukan 301,5 rpm dengan nilai desirabilitas 0,8379, morfologi
berbentuk bulat dengan permukaan rata, ukuran partikel 370,3 nm, indeks
polidispersitas 0,469, potensial zeta 29,7 mV dan efisiensi penjerapan 75,99%.
Persentase disolusi sebesar 37,65%±0,16 dengan nilai DE180 88,05%±0,70.
Kinetika pelepasan kurkuminoid mengikuti kinetika orde nol dengan
mekanisme pelepasan difusi.
Tidak tersedia versi lain