Text
ANALISIS AKTIVITAS ANTITUBERKULOSIS DENGAN MOLECULAR DOCKING SENYAWA DALAM BIJI JINTEN HITAM (Nigella sativa L.), PROPOLIS DAN EKSTRAK ETANOL KEDUA BAHAN
Salah satu masalah kesehatan terbesar di dunia adalah tuberkulosis. Biji jinten
hitam (Nigella sativa L.), propolis serta ekstrak etanol kedua bahan diketahui
memiliki aktivitas antituberkulosis. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui
senyawa aktif dalam biji jinten hitam, propolis serta ekstrak etanol kedua bahan
tersebut yang potensial sebagai inhibitor enzim β-ketoasil-ACP-sintase III
(mtFabH); memvisualisasi interaksinya dan menguji toksisitasnya. Analisis LCMS/MS
dilakukan untuk mengetahui senyawa dalam ekstrak etanol biji jinten
hitam dan propolis. Pada penelitian, dilakukan molecular docking 54 senyawa uji
dan 1 senyawa pembanding yaitu tiolaktomisin. Dilakukan pula visualisasi
interaksi antara senyawa uji dengan enzim mtFabH serta uji toksisitas secara in
silico. Hasil analisis molecular docking menunjukkan 12 senyawa dalam biji
jinten hitam, 3 senyawa dalam ekstrak etanol biji jinten hitam, 9 senyawa dalam
propolis dan 3 senyawa dalam ekstrak etanol propolis memiliki aktivitas
antituberkulosis lebih baik daripada tiolaktomisin. Hasil visualisasi interaksi
menunjukkan ikatan dan jarak ikatan antara berbagai asam amino pada enzim
mtFabH dengan senyawa - senyawa yang diujikan. Uji toksisitas secara in silico
menunjukkan bahan - bahan yang diujikan tidak toksik. Berdasarkan penelitian
ini dapat disimpulkan bahwa biji jinten hitam (Nigella sativa L.), propolis serta
ekstrak etanol kedua bahan berpotensi sebagai inhibitor enzim mtFabH, dengan
senyawa yang paling berpotensi adalah 9,12-Octadecadienoic acid (Z,Z)-,methyl
ester, senyawa C18H33NO12, 3-prenyl Cinnamic acid allyl ester dan isomaltose.
Senyawa uji berikatan dengan asam amino Ala277, Ala278, Ala162, Gly138,
His244, Ile280, Ile302, Leu282, Phe115, Ser276, Ser279, Thr275, Tyr304,
Val242. Uji toksisitas in silico menunjukkan semua senyawa uji tidak toksik.
Tidak tersedia versi lain