Text
ISOLASI DAN SKRINING BAKTERI SIMBION SPONS Haliclona sp DARI PERAIRAN PANTAI DRINI YOGYAKARTA YANG BERPOTENSI SEBAGAI PENGHASIL SENYAWA ANTIMIKROBA
Spons Haliclona sp merupakan invertebrata berpori, bersifat sesil, dan meggunakan
sistem filter feeder untuk memperoleh nutrisi. Sistem filter feeder tersebut berperan
dalam simbiosis antara spons dengan bakteri laut. Bakteri yang bersimbiosis dengan
spons dapat menghasilkan senyawa ekstraselular yang berpotensi sebagai
antimikroba. Penelitian ini bertujuan untuk mengisolasi, mengkarakterisasi, dan
skrining isolat bakteri simbion spons Haliclona sp sebagai penghasil antimikroba.
Penelitian ini diawali dengan isolasi bakteri simbion dari spons Haliclona sp
menggunakan metode dilusi dan pemurnian dengan gores kuadran. Karakterisasi
isolat bakteri dalam penelitian ini meliputi morfologi koloni, sel, serta uji gram. Isolat
yang dikarakterisasi morfologi dilanjutkan karakterisasi biokimia. Skrining isolat
yang berpotensi menghasilkan antimikroba dengan metode surface culture terhadap
bakteri patogen Escherichia coli, Staphylococcus aureus. Isolat yang terpilih
dilanjutkan proses produksi senyawa ekstraselular antimikroba dengan metode
fermentasi cair. Konsentrasi hambat minimal hasil produksi dari isolat terpilih
diujikan dengan metode dilusi cair. Isolat yang didapatkan sebanyak 7 isolat (P1B3,
P1B32, P1B6, P1B9, P2B1, P2B2, dan P2B4). Karakter dari sebagian besar koloni
isolat berbentuk bulat, berwarna putih, tepian lengkung, elevasi cembung,
permukaan halus, kekeruhan opaque, sel berbentuk kokus, dan gram negatif.
Sebagian besar isolat dapat memfermentasi karbohidrat yang diujikan, kecuali isolat
P2B1 tidak dapat memfermentasi karbohidrat yang diujikan. Hasil uji potensi
penghasil antimikroba didapatkan isolat terpilih (P1B3, P1B32, dan P2B4).
Supernatan didapatkan dari pemisahan kultur cair isolat terpilih yang diinkubasi
selama 96 jam. Konsentrasi hambat minimal dari supernatan P1B3 menghambat
Escherichia coli, Staphylococcus aureus, Pseudomonas aeruginosa, Salmonella
typhi, dan Candida albicans dengan nilai KHM berturut-turut 50%, 100%, 100%,
50%, dan 100%. Supernatan P1B32 menghambat pertumbuhan Escherichia coli, dan
Candida albicans dengan nilai KHM masing-masing sebesar 100%. supernatan
P2B4 menghambat mikroba patogen Escherichia coli, Staphylococcus aureus, dan
Candida albicans dengan nilai KHM 50%, 100%, dan 100%. Isolat (P1B3, P1B32,
dan P2B4) mampu menghasilkan senyawa eskstraselular antimikroba.
Tidak tersedia versi lain