Text
IDENTIFIKASI DRUG RELATED PROBLEMS (DRPs) ANTIBIOTIK PADA PASIEN SEPSIS PNEUMONIA DI INSTALASI RAWAT INAP RSPAD GATOT SOEBROTO JAKARTA TAHUN 2019
Sepsis pneumonia merupakan suatu infeksi sistemik yang diakibatkan oleh adanya
infeksi pneumonia yang tidak tertangani dengan baik. Penanganan utama sepsis
pneumonia adalah dengan pemberian antibiotik. Penggunaan antibiotik yang tepat
adalah salah satu komponen penunjang keberhasilan dalam pengobatan sepsis.
Penggunaan antibiotik yang tidak tepat dapat memberikan potensi terjadinya
masalah terkait obat atau DRPs Antibiotik. Penelitian ini bertujuan untuk
mengidentifikasi DRPs Antibiotik pada pasien sepsis pneumonia di Instalasi
Rawat Inap RSPAD Gatot Soebroto berdasarkan pedoman penggunaan antibiotik
pada pasien sepsis di RSPAD Gatot Soebroto. Metode penelitian ini yaitu
observasional secara cross sectional pada rekam medik pasien rawat inap sepsis
pneumonia berdasarkan pedoman penggunaan antibiotik sepsis di RSPAD Gatot
Soebroto Jakarta tahun 2019, dengan desain studi retrospektif, dan dievaluasi
secara deskriptif. Kriteria inklusi penelitian ini adalah pasien lansia rawat inap
yang didiagnosa sepsis pneumonia dan diberi terapi antibiotik pada tahun 2019.
Hasil penelitian ini menunjukkan jumlah pasien sepsis pneumonia di Instalasi
Rawat Inap RSPAD Gatot Soebroto tahun 2019 yaitu sebanyak 59 pasien, dan
yang memenuhi kriteria kriteria inklusi sebanyak 48 pasien dengan penyakit
penyerta sebanyak (93,75%). Profil penggunaan antibiotik empiris secara tunggal
dan kombinasi menunjukkan ceftriaxone (40%), dan ceftriaxone + levofloxacin
(26,32%) adalah antibiotik yang paling sering digunakan. Profil penggunaan
antibiotik definitif secara tunggal dan kombinasi menunjukkan antibiotik yang
paling sering digunakan adalah levofloxacin (36,36%), dan ceftriaxone +
levofloxacin (13,67%). Pada identifikasi DRPs antibiotik didapatkan DRPs
antibiotik empiris terjadi pada kategori dosis terlalu tinggi sebanyak (61,54%),
dan reaksi obat yang merugikan sebanyak (38,46%), untuk penggunaan antibiotik
definitif didapatkan DRPs antibiotik kategori obat tidak efektif dan dosis obat
terlalu tinggi, masing masing sebanyak (41,06%), dan reaksi obat yang merugikan
sebanyak (17,88%). Didapatkan adanya DRPs antibiotik empiris dan definitif
kategori dosis obat terlalu tinggi, reaksi obat yang merugikan, dan obat tidak
efektif pada pasien sepsis pneumonia di instalasi rawat inap RSPAD Gatot
Soebroto Jakarta tahun 2019.
Tidak tersedia versi lain