Text
KARAKTERISASI EKSTRAK KERING RIMPANG TEMULAWAK (Curcuma xanthorrhiza Roxb.) DAN KAJIAN ARTIKEL OPTIMASI FORMULA EMULGEL MENGGUNAKAN HPMC SEBAGAI GELLING AGENT
Rimpang temulawak (Curcuma xanthorrhiza Roxb.) mengandung senyawa
kurkumin sebagai antibakteri terhadap Staphylococcus aureus (S.aureus) dan
Staphylococcus epidermidis (S.epidermidis) yang dapat diformulasikan dalam
sediaan emulgel antijerawat. Tujuan penelitian ini adalah mengkarakterisasi
ekstrak dan melakukan uji aktivitas antibakteri ekstrak kering rimpang temulawak
terhadap S.aureus dan S.epidermidis, serta mengkaji artikel tentang optimasi
sediaan emulgel menggunakan HPMC sebagai gelling agent. Pada penelitian ini
dilakukan karakterisasi ekstrak kental dan ekstrak kering. Karakterisasi ekstrak
kental yaitu menentukan: rendemen, penentuan konsentrasi padatan total, dan
penetapan kadar kurkuminoid, sedangkan ekstrak kering yaitu menentukan: kadar
air, distribusi ukuran partikel, dan uji aktivitas antibakteri ekstrak kering
menggunakan metode difusi agar. Metode untuk kajian artikel dilakukan dengan
penelusuran pustaka pada Google Scholar, ResearchGate, dan ScienceDirect
dengan menggunakan kata kunci emulgel, dan HPMC. Hasil dari karakterisasi
ekstrak kental diperoleh rendemen 12,23%, konsentrasi padatan total 14,98%, dan
kadar kurkuminoid 15,96% ± 0,337. Hasil dari karakterisasi ekstrak kering
diperoleh kadar air sebesar 7,41% ± 0,16; span value 2,2621; dan uji aktivitas
antibakteri menggunakan metode difusi agar tidak diperoleh daerah hambatnya.
Hasil kajian dari 18 artikel yang dibagi dalam beberapa kelompok, disimpulkan
bahwa sediaan emulgel yang diformulasikan menggunakan variasi konsentrasi
gelling agent HPMC (1 – 5,5%) menghasilkan sediaan yang memiliki warna dan
bau khas seperti zat utamanya ; viskositas pada range 110,00 – 3.800 cps ; daya
sebar 2,45 – 30 cm ; daya lekat 8,80 – 61,99 detik ; pH sediaan 5,07 – 7.
Tidak tersedia versi lain