Text
SKRINING FITOKIMIA EKSTRAK ETANOL 70% BUAH KETUMBAR DAN BUAH JINTAN PUTIH SERTA REVIEW ENAM TANAMAN FAMILIA APIACEAE YANG MEMILIKI AKTIVITAS ANTIHIPERTENSI
Hipertensi merupakan masalah kesehatan masyarakat yang mendunia.
Penggunaan obat-obatan kimia hipertensi seringkali memberikan efek samping
yang tidak diinginkan sehingga obat tradisional hipertensi menjadi pilihan
untuk menghindari efek samping dari obat-obatan kimia. Secara empiris buah
ketumbar, buah jintan putih, herba seledri, umbi wortel, daun pegagan dan
daun peterseli telah digunakan masyarakat sebagai obat herbal antihipertensi.
Penelitian ini bertujuan untuk melakukan penapisan fitokimia, uji parameter
mutu ekstrak buah ketumbar dan buah jintan putih dan melakukan review
jurnal untuk mengetahui kandungan metabolit sekunder dan aktivitas
antihipertensi dari enam tanaman familia Apiaceae. Serbuk simplisia buah
ketumbar dan buah jintan putih diekstraksi dengan pelarut etanol 70% secara
maserasi kinetik, kemudian dilakukan penapisan fitokimia, uji parameter mutu.
Enam tanaman familia Apiaceae dilakukan review jurnal untuk mengetahui
kandungan metabolit sekunder dan aktivitas antihipertensinya. Hasil penapisan
fitokimia ekstrak buah ketumbar dan buah jintan putih menunjukkan keduanya
mengandung flavonoid, saponin, tanin, steroid dan triterpenoid, kumarin, dan
minyak atsiri. Pemeriksaan parameter mutu ekstrak etanol 70% buah ketumbar
dan buah jintan putih menunjukkan ekstrak dengan bentuk ekstrak kental
berwarna coklat, bau khas, kadar air sebesar 8,33% dan 5,18%, susut
pengeringan sebesar 7,57% dan 9,22%, sisa pelarut sebesar 0,54% dan 0,92%.
Hasil review jurnal yang diperoleh menunjukkan enam tanaman familia
Apiaceae mengandung flavonoid (kuersetin, castilliferol, castillicetin, apiin,
apigenin) dan memiliki aktivitas antihipertensi yang beragam dengan dosis
yang berbeda-beda pula. Ditinjau dari efektivitas penurunan tekanan darahnya,
ekstrak heksana biji seledri memberikan efek paling optimal.
Tidak tersedia versi lain