Text
ANALISIS KOMBINASI FRAKSI MENIRAN (Phyllanthus niruri Linn) DAN EKSTRAK TEMU IRENG (Curcuma aeruginosa Roxb) TERHADAP SEL MAKROFAG SECARA IN SILICO DAN IN VIVO
ABSTRAK
(A) SITI NURAFIFAH HERYANTI (2015210226)
(B) ANALISIS KOMBINASI FRAKSI MENIRAN (Phyllanthus niruri Linn) DAN EKSTRAK TEMU IRENG (Curcuma aeruginosa Roxb) TERHADAP SEL MAKROFAG SECARA IN SILICO DAN IN VIVO
(C) xiv + 106 Halaman ; 14 tabel; 17 gambar; 22 lampiran
(D) Kata kunci: Pyhllanthus niruri Linn; Curcuma aeruginosa Roxb; Imunostimulan; Nitrit Oksida; In silico; Molecular docking
(E) Meniran (Phyllanthus niruri Linn.) dan temu ireng (Curcuma aeruginosa Roxb.) diketahui berkhasiat sebagai imunostimulan yang mampu menstimulasi sistem imunitas tubuh. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek imunostimulan kombinasi terstandar fraksi meniran dan ekstrak temu ireng. Penelitian in silico menggunakan metode molecular docking dengan nitric oxide synthase (NOS) sebagai reseptor dan in vivo melalui produksi nitrit oksida serta berat badan menggunakan tikus jantan galur Sprague-Dawley sejumlah 30 ekor dibagi 6 kelompok: normal, kontrol negatif (SDMD), kontrol positif (produk komersil meniran) dan 3 kelompok dosis ekstrak 10 mg/kgBB, 20 mg/kgBB dan 40 mg/kgBB. Hasil standardisasi ekstrak menunjukkan konsistensi kental, berwarna coklat, berbau khas aromatik, rasa pahit; kadar flavonoid total 4,29 mg EK/g. Hasil simulasi docking diperoleh nilai RS: Kusunokinin/C21H22O6 (lignan) (-108,334 kka/mol) dan Farrerol/C17H18O5 (isoflavon) (-108,178 kka/mol); interaksi ligan-reseptor menunjukkan sisi aktif asam amino arginin (Arg381), isoleusin (Ile462) dan triptofan (Trp463). Hasil pengujian in vivo yang dianalisis secara statistik didapatkan bahwa kombinasi fraksi meniran dan ekstrak temu ireng tidak ada perbedaan bermakna terhadap kelompok negatif pada parameter DDK berat badan tikus dengan ANOVA one way (pα; α=0,05). Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa senyawa dalam meniran dan temu ireng yang diprediksi secara in silico memiliki aktivitas imunostimulan yaitu Kusunokinin dan Farrerol serta kombinasi fraksi meniran dan ekstrak temu ireng tidak mempunyai efek imunostimulan melalui parameter berat badan tikus dan aktivitas produksi nitrit oksida.
(F) Daftar rujukan: 42 buah (1966-2019)
(G) Prof. Dr. Wahono Sumaryono, Apt., ; Dr. Sri Ningsih, M.Si Apt.
(H) 2019
Tidak tersedia versi lain