Text
UJI IMUNOSTIMULAN KOMBINASI EKSTRAK TEMU IRENG (Curcuma aeruginosa Roxb.) DAN FRAKSI MENIRAN (Phyllathus niruri L) TERHADAP TITER ANTIBODI TIKUS JANTAN.
ABSTRAK
(A) INDRIT AYU YANSYAH (2015210109)
(B) UJI IMUNOSTIMULAN KOMBINASI EKSTRAK TEMU IRENG (Curcuma aeruginosa Roxb.) DAN FRAKSI MENIRAN (Phyllathus niruri L) TERHADAP TITER ANTIBODI TIKUS JANTAN.
(C) xiv + 112 halaman ; 15 tabel ; 7 gambar ; 21 lampiran
(D) Kata kunci : Imunostimulan, Titer Antibodi, Temu Ireng, Meniran
(E) Tingginya tingkat polusi dan perubahan cuaca yang tidak menentu dapat menyebabkan daya tahan tubuh menurun. Daya tahan tubuh berhubungan dengan kemampuan tubuh untuk menghindari penyakit, terutama penyakit infeksi. Imunostimulan merupakan zat/bahan yang dapat meningkatkan kerja sistem imun untuk melawan penyakit. Tanaman temu ireng dan meniran diketahui memiliki aktivitas sebagai imunostimulan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas imunostimulan pada kombinasi ekstrak temu ireng dan fraksi meniran terhadap salah satu parameter pengujian sistem imun yaitu titer antibodi. Pengujian dilakukan terhadap 30 ekor tikus jantan galur Sprague Dawley dengan menggunakan metode hemaglutinasi. Antigen yang digunakan dalam penilitian ini yaitu SDMD yang memenuhi kriteria murah, murni, tersedia dalam jumlah besar serta telah digunakan dalam berbagai macam teknik imunologis. Hewan coba dibagi kedalam 6 kelompok perlakuan yaitu K(Normal) kelompok Na.CMC, K(-) kelompok SDMD, K(+) kelompok produk pembanding komersil meniran, kelompok kombinasi ekstrak temu ireng dan fraksi meniran dosis 10mg/kg.BB, kelompok kombinasi ekstrak temu ireng dan fraksi meniran dosis 20 mg/kg.BB dan kelompok kombinasi ekstrak temu ireng dan herba meniran dosis 40 mg/kg.BB. Perlakuan dilakukan selama 14 hari. Pada hari ke 7, 9 dan 12 tikus diinduksi dengan SDMD secara intraperitonial. Darah tikus diambil pada hari ke 14 untuk diambil serumnya dan diuji titer antibodinya. Hasil analisis statistik menunjukan tidak adanya perbedaan bermakna (P > 0,05) titer antibodi pada setiap dosis uji terhadap kontrol negatif. Hasil pengukuran titer antibodi pada penelitian ini menunjukan bahwa kombinasi ekstrak temu ireng dan fraksi meniran terbukti mempunyai aktifitas imunostimulan melalui peningkatan kadar titer antibodi tikus. Hasil terbaik dari ketiga dosis uji yang digunakan didapat pada dosis uji 40mg/kg.BB dengan menunjukan nilai rata-rata titer antibodi tertinggi, yaitu sebesar 4,01.
(F) Daftar Rujukan : 1966 – 2019
(G) Prof. Dr. Wahono Sumaryono., Apt ; Dr. Susi Kusumaningrum, M.Si.
(H) 2019
Tidak tersedia versi lain