Text
AKTIVITAS ANTIBAKTERI PRODUK FERMENTASI HARD INFUSION DAUN KELOR (Moringa oleifera L.) OLEH Lactobacillus casei ATCC 393
ABSTRAK
(A) TITI YULIA NINGSIH
(B) AKTIVITAS ANTIBAKTERI PRODUK FERMENTASI HARD INFUSION DAUN KELOR (Moringa oleifera L.) OLEH Lactobacillus casei ATCC 393
(C) xv + 50 halaman; 2 tabel; 9 gambar; 24 lampiran
(D) Kata kunci: Moringa oleifera L., Fermentasi, Fermentasi infusa daun kelor (Moringa oleifera L.,) antibakteri.
(E) Daun kelor mengandung senyawa metabolit yang memiliki aktivitas antibakteri yang dapat ditingkatkan melalui proses fermentasi menggunakan Lactobacillus casei ATCC 393. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pola pertumbuhan sel L. casei ATCC 393, mengetahui kadar asam total, kadar fenol, kadar glukosa, kadar protein, nilai pH, dan mengetahui aktivitas antimikroba terhadap mikroba uji berdasar nilai Konsentrasi Hambat Minimum (KHM). Fermentasi dilakukan terhadap infusa daun kelor 1% selama 26 jam dan diamati setiap 2 jam. Pengujian pertumbuhan sel dan kadar metabolit menggunakan metode spektrofotometri, KHM dengan dilusi cair menggunakan bakteri uji: Escherichia coli ATCC 25922, Pseudomonas aeruginosa ATCC 9027, Staphylococcus aureus ATCC 6538, Salmonella typhimurium ATCC 14028, Shigella dysentriae ATCC 11313. Pola pertumbuhan Lactobacillus casei ATCC 393 pada produk fermentasi infusa daun kelor (Moringa oleifera L.) dan MRS Broth memiliki fase eksponensial tertinggi pada jam ke-18. Hasil akhir produk fermentasi infusa daun kelor diperoleh kadar asam total sebesar 0,54%, kadar fenol 9,04%, kadar glukosa 0,09%, kadar protein 0,33% dan nilai pH 3,51. Pada media MRS Broth diperoleh kadar asam total sebesar 0,39%, kadar glukosa 0,28%, kadar protein 0,06% dan nilai pH 3,41. Diperoleh nilai KHM untuk bakteri Shigella dysentriae ATCC 11313 25%, Escherichia coli ATCC 25922 0,78%, Pseudomonas aeruginosa ATCC 9027 25%, Staphylococcus aureus ATCC 6538 6,25%, Salmonella typhimurium ATCC 14028 3,13%. Produk fermentasi infusa daun kelor mengandung senyawa flavonoid, tannin katekuat, triterpenoid, minyak atsiri, saponin dan fenolik. Kadar asam total dan kadar fenol selama proses fermentasi mengalami peningkatan, sedangkan kadar glukosa dan kadar total protein mengalami penurunan. Infusa daun kelor yang difermentasi memiliki aktivitas antibakteri yang terbaik untuk mikroba E.coli ATCC 25922 dengan konsentrasi 0,78% dan kurang sensitive untuk bakteri Shigella dysentri ATCC 11313 dengan konsentrasi 25%..
(F) Daftar Rujukan: 39 buah (1972-2017)
(G) Dra. Umi Marwati, M.Si.
(H) 2019.
Tidak tersedia versi lain